Pengaruh Penambahan Bioaditif Berbasis Minyak Atsiri pada Biosolar 35% (B35) terhadap Kinerja dan Emisi Gas Buang Mesin Diesel

Abstract

Penggunaan biosolar menghadapi tantangan karena kurangnya informasi mengenai kinerja mesin dan emisi gas buang pada biosolar B35 sehingga menimbulkan kekhawatiran dalam penggunaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kadar air, partikulat, kinerja, emisi gas buang mesin diesel pada biosolar B35 dengan dan tanpa penambahan bioaditif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji kadar air menunjukan B35+B diperoleh mampu menurunkan kadar air sebesar 4%. Baik B35, B35+B dan B35+BC masih sesuai standar yang ditetapkan peraturan batas maksimal kandungan kadar air pada biosolar sebesar 340 mg/kg (ppm). Hasil analisis RAL 1 faktor nilai kadar air pada pengamatan hari ke 0, 3, dan hari ke 9 tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil analisis RAL 1 faktor nilai kadar air pada pengamatan hari ke 5, 7, 11, dan hari ke 14 berbeda nyata, sehingga dilakukan uji lebih lanjut LSD. Selain itu, penambahan camphor pada B35+BC dapat menurunkan kadar partikulat 4 mikron sebesar 48%, 6 mikron sebesar 59%, dan 14 mikron sebesar 68%, dan ditetapkan sebagai perlakuan terbaik, artinya lebih besar menurunkan kadar partikulat pada B35+B. Hasil analisis RAL 1 faktor nilai kandungan partikulat 4, 6, dan 14 mikron tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji kinerja mesin diesel menunjukan B35+BC dapat meningkatkan nilai torsi, serta nilai daya, dan ditetapkan sebagai perlakuan terbaik. Selain itu, B35+BC dapat menurunkan laju konsumsi bahan bakar. Hasil uji menunjukan emisi gas buang mesin diesel penambahan camphor pada B35+BC dapat menurunkan kadar emisi gas buang THC, CO, dan smoke lebih tinggi dibandingkan dengan B35.