Efektivitas Pemberian Hormon Tiroksin Dan Pertumbuhan Rekombinan Melalui Pakan Terhadap Pemijahan Ikan Guppy Poecilia reticulata

Abstract

Ikan guppy merupakan ikan hias air tawar yang memiliki corak menarik dan menjadi salah satu ikan hias air tawar yang memiliki potensi ekspor yang cukup menjanjikan. Permasalahan pada ikan guppy adalah lambatnya ikan mulai berkembang biak dan membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 21–30 hari setelah proses melahirkan untuk melahirkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian tiroksin dan pertumbuhan rekombinan melalui pakan terhadap pemijahan ikan guppy. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan: 15 mg tiroksin dan 1,5 mg/kg rGH, 20 mg tiroksin dan 2 mg/kg rGH, 25 mg tiroksin dan 2,5 mg/kg rGH, 30 mg tiroksin dan 3 mg/kg rGH, dibandingkan dengan perlakuan kontrol tanpa pemberian hormon tiroksin dan rGH dengan 3 ulangan untuk masing-masing perlakuan. Parameter yang diamati meliputi rematurasi, jumlah larva dan abnormalitas. Hasil terbaik dari parameter rematurasi terdapat pada perlakuan 30 mg tiroksin dan 3 mg/kg rGH. Parameter jumlah larva yang terbaik terdapat pada perlakuan 25 mg tiroksin dan 2,5 mg/kg rGH (37 ekor) dan meningkat 37% dari kontrol akan tetapi tidak berbeda nyata, sedangkan larva yang dihasilkan tidak ada yang mengalami abnormalitas.

Guppy fish are freshwater ornamental fish that have attractive patterns and are one of the freshwater ornamental fish that have quite promising export potential. The problem with guppy fish is that the fish start to reproduce slowly, and it takes quite a long time, namely 21–30 days after giving birth to give birth again. This research aims to test the effectiveness of providing thyroxine and recombinant growth through feeding on guppy fish spawning. This research was carried out using experimental methods using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments: 15 mg thyroxine and 1.5 mg/kg rGH, 20 mg thyroxine and 2 mg/kg rGH, 25 mg thyroxine and 2.5 mg/kg rGH, 30 mg thyroxine and 3 mg/kg rGH, compared with the control treatment without administration of thyroxine and rGH hormones with 3 replications for each treatment. Parameters observed included rematuration, number of larvae and abnormalities. The best results for rematuration parameterswere found in the treatment of 30 mg thyroxine and 3 mg/kg rGH. The best parameters for the number of larvae were found in the treatment of 25 mg thyroxine and 2.5 mg/kg rGH (37 individuals) and increased by 37% from the control but were not significantly different, while the larvae produced did not experience any abnormalities.