Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda, Sukenda
dc.contributor.advisorWidanarni, Widanarni
dc.contributor.authorSalimah, Hafshah
dc.date.accessioned2024-01-29T23:43:14Z
dc.date.available2024-01-29T23:43:14Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136545
dc.description.abstractVibrio parahaemolyticus merupakan bakteri halofilik gram negatif yang secara umum ditemukan pada perairan tropis dan juga di lingkungan budidaya. Kegiatan budidaya dapat terhambat oleh adanya infeksi V. parahaemolyticus yang menjadi agen utama penyebaran penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dengan dihasilkannya toksin pirA dan pirB. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi penyebaran bakteri V. parahaemolyticus pada organ udang berdasarkan variasi waktu pasca pemaparan bakteri. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua perlakuan serta tiga kali ulangan. Perlakuan pertama yaitu pemeliharaan dengan penambahan bakteri uji V. parahaeomlyticusRf 106 CFU/mL dan pemeliharaan tanpa penambahan bakteri uji pada perlakuan kedua. Parameter yang diuji yaitu gejala klinis, kelangsungan hidup, total perhitungan bakteri uji pada organ insang, usus dan hepatopankreas, respons imun yang terdiri dari phenol oxidase activity (PO) dan respiratory burst (RB), histopatologi, serta konfirmasi PCR. Tingkat kelangsungan hidup selama 7 hari pasca infeksi mencapai 64,4±13,7%. Gejala klinis pada udang yang terinfeksi dapat diamati secara visual melalui organ hepatopankreas dan usus yang berwarna pucat. Populasi bakteri pada seluruh organ insang, usus dan hepatopankreas selama masa pengujian melebihi batas minimal yang dapat ditolerir udang (103 CFU/g) dengan populasi terbanyak berada di organ usus, insang, dan paling sedikit ditemukan pada hepatopankreas. Histopatologi pada udang yang terinfeksi dapat diamati dengan adanya kerusakan organ yang terjadi diantaranya deformasi sel tubular pada hepatopankreas serta disintegrasi sel epitel usus. Respons imun (RB dan PO) lebih tinggi pada udang yang diinfeksi dibandingkan dengan udang tanpa diberi perlakuan. Udang pada perlakuan penambahan bakteri positif terinfeksi oleh bakteri uji dengan terbentuknya pita DNA yang teramplifikasi pada 230 bp.id
dc.description.abstractVibrio parahaemolyticus is a gram-negative halophilic bacterium generally found in tropical waters and cultivation environments. Cultivation activities can be hampered by infection with V. parahaemolyticus the main agent for the spread of Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) by producing pirA and pirB toxins. This study aims to investigate the spread of V. parahaemolyticus bacteria in shrimp organs based on variations in time after exposure to the bacteria. The research used a completely randomized design (CRD) consisting of two treatments and three replications. The first treatment was maintenance by adding the test bacteria V. parahaeomlyticusRf 106 CFU/mL and maintenance without adding test bacteria in the second treatment. The parameters tested were clinical symptoms, survival rate, the total count of test bacteria in the gills, intestines and hepatopancreas, immune response consisting of phenoloxidase activity (PO) and respiratory burst (RB), histopathology, and PCR confirmation. The survival rate for 7 days after infection reached 64,4±13,7%. Clinical symptoms in infected shrimp can be observed visually through the pale-colored hepatopancreas and intestines. The bacterial population in all gills, intestines and hepatopancreas during the testing period exceeded the minimum tolerable limit for shrimp (103 CFU g -1 ) with the largest population being in the intestines, gills, and the least found in the hepatopancreas. Histopathology in infected shrimp can be observed by organ damage, including deformation of tubular cells in the hepatopancreas and disintegration of intestinal epithelial cells. The immune response (RB and PO) was higher in infected shrimp than in untreated shrimp. Shrimp in the treatment with the addition of positive bacteria were infected by the test bacteria with the formation of an amplified DNA band at 230 bp.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDistribusi Vibrio parahaemolyticus dari Awal Masa Infeksi sampai Terjadi Kematian pada Udang Vaname Litopenaeus vannameiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddistributionid
dc.subject.keywordimmersionid
dc.subject.keywordvaname shrimpid
dc.subject.keywordVibrio parahaemolyticusid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record