Show simple item record

dc.contributor.advisorJahroh, Siti
dc.contributor.advisorSaptono, Imam Teguh
dc.contributor.authorAlyani, Ilma
dc.date.accessioned2024-01-29T05:12:29Z
dc.date.available2024-01-29T05:12:29Z
dc.date.issued2023-12-23
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136492
dc.description.abstractTransformasi digital sangat penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Hal ini terlihat dari kondisi pandemi COVID-19, yaitu ketika pemerintah menerapkan kebijakan jaga jarak (social distancing), dampak penurunan pendapatan bagi para pelaku UMKM sangat terasa. Kondisi ini menyebabkan pelaku UMKM beralih menggunakan platform digital sehingga aktivitas bisnis dapat diteruskan. Pemerintah Indonesia juga menyadari pentingnya transformasi digital UMKM dan menetapkan target untuk itu. Meskipun begitu, realisasi target tersebut masih jauh sehingga perlu untuk dikejar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memengaruhi transformasi digital UMKM Indonesia. Secara spesifik, penelitian ini menganalisis dampak dukungan pemerintah, dukungan komunitas, orientasi digital, dan kapabilitas digital terhadap transformasi digital UMKM, dan pengaruh transformasi digital terhadap kinerja keuangan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan pendekatan voluntary sampling. Sebelum kuesioner digunakan untuk mengambil data besar, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan mengolah data yang bersumber dari 32 responden. Hasilnya, dari 47 konstruk awal, 15 di antaranya tidak lolos uji sehingga kuesioner final mengandung 32 konstruk yang mewakili 6 variabel laten. Survei dilakukan secara daring dalam rentang tanggal 27 Juli–9 September 2023. Hasilnya, terkumpul jawaban kuesioner dari 324 responden. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS 4 dengan teknik analisis PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan, lahir dari Generasi Y, berdomisili di Pulau Jawa, lulusan sarjana, merupakan pelaku usaha mikro, dan bergerak di industri kuliner. Ditilik dari jenis industrinya, mayoritas responden adalah pelaku UMKM yang sifatnya memproduksi barang/jasa dibandingkan murni berdagang (trading). Hal ini terlihat dari komposisi UMKM di bidang makanan dan minuman, jasa, kerajinan tangan, mebel dan perkakas, serta pertanian dan peternakan yang mencapai 81,5% dari total sampel penelitian. Karenanya, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menggunakan teknologi digital untuk memberikan nilai tambah pada produk/jasa yang mereka tawarkan (minimal menggunakan teknologi digital untuk kemudahan distribusi), bukan hanya sekedar untuk memasarkan barang jadi yang tidak diproduksi sendiri. Dari hasil pengolahan data, ditemukan bahwa dukungan pemerintah, orientasi digital, dan kapabilitas digital memengaruhi transformasi digital secara signifikan. Di sisi lain, dukungan komunitas tidak menunjukkan dampak yang signifikan. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan adanya korelasi positif yang signifikan antara transformasi digital dan peningkatan kinerja keuangan pada UMKM di Indonesia, yang menegaskan manfaat bisnis yang besar dari penerapan digitalisasi. Penelitian ini juga menemukan perlunya memperkuat faktor internal sebagai elemen pendorong yang penting untuk percepatan transformasi digital di UMKM Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai koefisien jalur, bahwa orientasi digital dan kapabilitas digital yang berpengaruh paling besar terhadap transformasi digital. Kedua faktor ini akan lebih mampu dikembangkan melalui sikap tanggap dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang digital. Untuk meningkatkan hal tersebut, direkomendasikan agar pemilik UMKM sebaiknya senantiasa meningkatkan kapasitas dirinya dengan mengikuti berbagai pelatihan terkait teknologi digital. Pelatihan ini dapat membantu mereka memahami tren terkini dan cara-cara implementasi teknologi tersebut di bisnis mereka. Pelaku UMKM perlu untuk memelihara jejaring bisnisnya agar semakin terekspos terhadap peluang dan kesempatan baru. Salah satu caranya adalah dengan bergabung ke komunitas bisnis yang fokus pada teknologi digital. Dengan berpartisipasi dalam diskusi, forum, atau grup diskusi daring, harapannya pelaku UMKM dapat membuka wawasan tentang peluang digital yang ada. Di sisi lain, dukungan pemerintah, bank, dan organisasi terkait dibutuhkan untuk melakukan edukasi mengenai teknologi digital agar pengetahuan dan kapabilitas pelaku UMKM terus meningkat. Selain edukasi tentang teknis teknologi digital, edukasi tentang pola pikir kewirausahaan juga perlu untuk terus dilakukan mengingat faktor internal yang berperan besar dalam transformasi digital UMKM. Dengan demikian, penolakan terhadap penggunaan teknologi seperti penolakan Tiktok Shop oleh para pedagang di Pasar Tanah Abang dapat terus diminimalisasiid
dc.description.abstractThe digital transformation is highly crucial for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) to sustain and thrive within a dynamic business environment. This was evident during the COVID-19 pandemic, where the implementation of social distancing policies led to a significant decline in income for MSMEs. Consequently, MSMEs shifted towards digital platforms to continue their business activities. The Indonesian government recognizes the significance of digital transformation for MSMEs and has set targets accordingly. However, achieving these targets remains distant, necessitating further pursuit. This study aims to identify key factors influencing digital transformation among Indonesian MSMEs. Specifically, it analyzes the impact of governmental support, community support, digital orientation, and digital capabilities on MSMEs’ digital transformation, as well as the influence of digital transformation on financial performance. Non-probability sampling using a voluntary sampling approach was employed in this study. Prior to gathering extensive data, validity and reliability tests were conducted with 32 respondents, resulting in a final questionnaire containing 32 constructs representing six latent variables. The online survey was conducted from July 27 to September 9, 2023, garnering questionnaire responses from 324 participants. The data were analyzed using SmartPLS4 with Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The research fidings indicate that most respondents are female, born in Generation Y, residing in Java, holding bachelor's degrees, engaged in micro- businesses, particularly within the culinary industry. The majority of respondents operate in industries involved in producing goods/services rather than purely trading. The data suggests that most respondents use digital technology to add value to their products/services, not just for marketing finished goods not produced by themselves. From the data analysis, it was found that governmental support, digital orientation, and digital capabilities significantly influence digital transformation. Conversely, community support displayed no significant impact. Furthermore, a noteworthy positive correlation emerged between digital transformation and enhanced financial performance among Indonesian MSMEs, emphasizing the substantial business benefits of digital adoption. The study underscores the necessity of bolstering internal factors as crucial drivers for accelerating digital transformation in Indonesian MSMEs. The path coefficient values demonstrate that digital orientation and digital capabilities had the most substantial impact on digital transformation. Enhancing these aspects necessitates a responsive approach to identifying and capitalizing on digital opportunities. To enhance these aspects, it is recommended that MSME owners continuously improve their capacities by participating in various digital technology-related training programs. These programs can help them understand current technology trends and how to implement technology in their businesses. MSME operators need to maintain their business networks to expose themselves to new opportunities. Joining business communities focused on digital technology is one way to achieve this. Participation in online discussions, forums, or discussion groups can broaden MSME operators' insights into existing digital opportunities. Moreover, support from the government, banks, and relevant organizations is essential for educating MSME operators about digital technology, ensuring continuous improvement in their knowledge and capabilities. In addition to technical education about digital technology, entrepreneurship mindset education is also crucial since internal factors play a significant role in MSMEs' digital transformation. Therefore, efforts to minimize resistance to technology adoption, as seen in the rejection of TikTok Shop by traders in Tanah Abang Market, should continue.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenggerak Transformasi Digital UMKM di Indonesiaid
dc.title.alternativeDigital Transformation Drivers for Indonesian MSMEsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCommunity Supportid
dc.subject.keywordDigital Capabilityid
dc.subject.keywordDigital Orientationid
dc.subject.keywordFinancial Performanceid
dc.subject.keywordGovernment Supportid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record