Bobot dan Ketebalan Kulit Kambing dan Domba Sebagai Respon Terhadap Peningkatan Kadar Protein Ransum
View/ Open
Date
1990Author
Muslichah
Satoto, K. Budi
Wiradarya, Tantan R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam usaha memperbaiki produksi ternak perlu usaha memperbaiki makanan dan pemberiannya. Energi dan protein merupakan unsur yang penting diperhatikan dalam ransum yang akan diberikan pada ruminansia, karena umumnya sumber makanan ternak untuk ruminansia terdiri atas makanan yang rendah kandungan energi dan proteinnya. Salah satu produksi tambahan ternak kambing dan domba adalah kulit, maka dengan meningkatkan kualitas pakan diharapkan dapat mempengaruhi kualitas kulit.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas ransum terhadap bobot dan ketebalan kulit kambing dan domba.
Penelitian dilakukan selama empat bulan. Parameter yang diukur meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot kulit dan ketebalan kulit. Digunakan 18 ekor kambing jantan lokal dan 18 ekor domba jantan lokal.
Bahan makanan yang digunakan terdiri dari jagung, bungkil kedelai dan rumput lapang. Dengan perlakuan rasio TDN dan protein kasar R1= 73 : 16%, R2= 73 :24%, R3= 73 :32% untuk domba dan R1=66:9%, R2=66:13,5% dan R3=66:18% untuk kambing. Konsentrat diberikan 5% bobot badan, rumput lapang dan air minum diberikan ad libitum.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan lengkap, dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan untuk tiap ternak. acak jenis
Domba mempunyai bobot kulit (sekitar 1841 g) yang lebih berat (P<0.05) daripada kambing (sekitar 1193 g), akan tetapi tebal kulit tulang rusuk 5/6 (sekitar 2.3 dan. 2.1 mm) maupun tulang rusuk 12/13 (sekitar 1,8 dan 1,8 mm), pertambahan bobot kulit (sekitar 578.7 dan 704,6g) dan pertambahan. tebal kulit tulang rusuk 5/6 (sekitar 1,0 dan 1.1 mm) maupun tulang rusuk 12/13 (sekitar 0.5 dan 0.8 mm) tidak berbeda (P>0.05). Persentase pertambahan bobot kulit kambing lebih tinggi (P<0.01) dari domba (sekitar 864,9 dan 275%), sedangkan persentase tebal kulit tulang rusuk 5/6 (sekitar 438,3 dan 664%) maupun tulang rusuk 12/13 (sekitar 191.26 dan 468%) tidak berbeda (P>0.05).
Peningkatan kadar protein ransum yang diberikan pada domba dan kambing tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap bobot kulit (sekitar 1517 g), tebal kulit tulang rusuk 5/6 (sekitar 2.2 mm) maupun tulang rusuk 12/13 (sekitar 1.8), pertambahan bobot kulit (sekitar 641,6 g), persentase pertambahan. bobot kulit (sekitar 95%), pertambahan tebal kulit tulang rusuk 5/6 (sekitar 1 mm) maupun tulang 12/13 rusuk (sekitar 0,6 mm) dan persentase tebal 5/6 (sekitar 91,8%) maupun tulang rusak 12/13 (sekitar 55%)…