dc.description.abstract | Ekspor hasil perikanan Indonesia yang terus meningkat ke berbagai negara, terutama untuk udang yang pada umumnya diekspor dalam keadaan beku tanpa kepala yang mengakibatkan peningkatan limbah organik berupa kulit dan kepala udang. Telah banyak dilakukan penelitian dalam upaya memanfaatkan limbah organik yang memiliki kandungan nutrien yang tinggi tersebut sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, diantaranya adalah dengan memanfaatkan sebagai sumber protein pada media pertumbuhan bakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk memilih ekstrak limbah udang antara tanpa penggunaan pemanasan atau penggunaan pamanasan (60°C) dan optimalisasi ekstraksi limbah udang yang masih dapat digunakan sebagai media fermentasi bakteri Lactococcus lactis subsp. lactis.
Limbah udang yang digunakan adalah yang masih memiliki nutrien tinggi dan ditangani melalui rantai dingin sebelum diekstrak, pada saat akan diekstrak limbah udang dipreparasi yaitu untuk memisahkan limbah kepala udang yang mengandung daging yang diharapkan memiliki kandungan nutrien yang tinggi. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut aquades tanpa penggunaan pemanasan dan dengan penggunaan pemanasan (60°C). Setelah diketahui suhu terbaik ekstraksi dilakukan uji kualitatif nisin.
Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya uji proksimat (kadar air, abu, protein dan lemak) dan derajat keasaman/ pH dan uji asam amino pada penelitian pendahuluan. Pada penelitian lanjutan dilakukan uji kualitatif nisin dengan mengamati koloni yang tumbuh pada media NA di cawan petri dan pengamatan bentuk sel bakteri dengan perbesaran 1000 kali.
Pada penelitian pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa limbah kepala udang yang digunakan masih memiliki kandungan nutrien yang tinggi terutama kadar protein yaitu 11,59%, ekstraksi tanpa penggunaan pemanasan menghasilkan ekstrak yang mengandung nutrien lebih tinggi yaitu protein 2,56% dibandingkan ekstraksi dengan penggunaan pemanasan yang diperoleh 1,09%.
Hasil penelitian lanjutan pada tiga formula yang dicobakan yaitu formula kontrol dan dua formula modifikasi diketahui bahwa pada formula I bakteri Lactococcus lactis subsp. lactis masih dapat tumbuh dengan baik sampai pada ekstrak 1:5 dan pada formula II bakteri Lactococcus lactis subsp. lactis masih dapat tumbuh dengan baik sampai pada ekstrak 1:7, hal itu ditunjukkan dengan tidak tumbuhnya bakteri uji (Bacillus stearothermophilus) pada formula I dan II sampai pada tingkat ekstrak tersebut. | id |