Show simple item record

dc.contributor.advisorJahroh, Siti
dc.contributor.advisorFatchiya, Anna
dc.contributor.authorAdhanisa, Chikameirani
dc.date.accessioned2024-01-22T00:08:57Z
dc.date.available2024-01-22T00:08:57Z
dc.date.issued2024-01-19
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135333
dc.description.abstractSaat ini terdapat perubahan tren wisata di Indonesia yang mengedepankan konsep Nature, Ecotourism, Wellness Tourism, dan Adventure Tourism (NEWA). Adanya perubahan tren wisata ini menjadi peluang bagi pengelola wisata berbasis alam terutama agrowisata untuk mengembangkan bisnisnya. Agrowisata Eptilu merupakan salah satu agrowisata yang sedang berkembang sehingga penting untuk memanfaatkan momentum perubahan tren wisata tersebut. Agrowisata Eptilu sendiri merupakan agrowisata yang mengedepankan wisata petik jeruk sebagai daya tarik utama. Pemilihan komoditas jeruk sebagai varietas utama dikarenakan adanya semangat untuk memulihkan kondisi perkebunan jeruk di Kab. Garut setelah lama menghilang. Menghilangnya jeruk Garut ini diakibatkan adanya serangan hama yang melanda sehingga pada saat itu status jeruk Garut menjadi punah. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal Agrowisata Eptilu, mengidentifikasi tingkat kepuasan pengunjung, merumuskan alternatif strategi yang bisa diimplementasikan oleh Agrowisata Eptilu dan menentukan strategi prioritas bagi Agrowisata Eptilu. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Oktober hingga November 2023. Teknik pengambilan sampel bagi responden internal dengan menggunakan metode purposive sampling yang berjumlah 10 orang yang terdiri dari manajemen inti dan staff senior Agrowisata Eptilu. Pertimbangan dalam pemilihan responden internal didasari dari kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki oleh responden. Penentuan responden eksternal menggunakan teknik random sampling yang berjumlah 78 responden yang merupakan pengunjung Agrowisata Eptilu. Dalam penelitian kuantitatif ini, analisis data menggunakan matriks Importance Performance Analysis (IPA), matriks Internal Factor Evaluation (IFE), matriks External Factor Evaluation (EFE), matriks Internal External (IE), matriks Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT), dan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Masing-masing alat analisis digunakan sesuai dengan tahapan penentuan strategi, yaitu tahapan masukan, tahapan pencocokan dan tahapan keputusan. Tahapan masukan menggunakan matriks IFE dan matriks EFE dalam proses analisisnya. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan matriks EFE ditemukan enam kekuatan, enam kelemahan, lima peluang, dan empat ancaman yang terdapat pada Agrowisata Eptilu. Tahapan kedua yaitu tahapan masukan dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT sebagai alat analisisnta. Pada matriks IE ditemukan bahwa Agrowisata Eptilu berada pada kuadran II dengan bentuk strategi yang sesuai berfokus kepada pengembangan produk dan memperluas pangsa pasar dengan strategi prioritas yang berfokus kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia, peningkatan kualitas promosi, dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang ada. Berdasarkan hasil analisis SWOT ditemukan sembilan poin alternatif strategi yang dapat diimplementasikan oleh Agrowisata Eptilu berdasarkan poin kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Tahapan terakhir adalah penentuan strategi prioritas menggunakan matriks QSPM sebagai alat bantu analisisnya. Tiga prioritas yang dihasilkan dari analisis matriks QSPM adalah strategi yang berfokus kepada pengembangan kompetensi karyawan, promosi, dan juga perbaikan sarana dan prasarana yang ada di Agrowisata Eptilu. Manajemen Agrowisata Eptilu dapat menerapkan strategi yang berfokus kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan buku pedoman bagi karyawan Agrowisata Eptilu dengan tujuan untuk meningkatan kompetensi diri dan penyerataan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Strategi berikutnya terkait dengan kegiatan promosi yang memanfaatkan media sosial harus mengalami perubahan baik dalam segi konten yang disajikan dan juga aktivitas daring yang bisa meningkatkan engagement kepada publik. Pada strategi ini juga manajemen Agrowisata Eptilu dapat mempertimbangkan untuk merekrut karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain foto dan video. Fokus strategi terakhir adalah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan menambah jumlah fasilitas yang diperlukan di area agrowisata dan dibarengi dengan evaluasi sarana dan prasarana yang sudah dimiliki sehingga kualitasnya dapat terjaga dengan baik.id
dc.description.abstractCurrently, there are changes in tourism trends in Indonesia that prioritize the concepts of Nature, Ecotourism, Wellness Tourism, and Adventure Tourism (NEWA). The change in tourism trends is an opportunity for nature-based tourism managers, especially agritourism, to develop their business. Eptilu Agrotourism is one of the growing agrotourism so it is important to take advantage of the momentum of changes in tourism trends. Eptilu Agrotourism itself is an agro- tourism that prioritizes orange picking tours as the main attraction. The selection of orange commodities as the main variety is due to the spirit to restore the condition of orange plantations in Garut Regency after a long disappearance. The disappearance of Garut orange was caused by a pest attack that hit so that at that time the status of Garut orange became extinct. This research was conducted with the aim of identifying internal factors and external factors of Eptilu Agrotourism, identifying the level of visitor satisfaction, formulating alternative strategies that can be implemented by Eptilu Agrotourism and determining priority strategies for Eptilu Agrotourism. This research has been conducted from October to November 2023. The sampling technique for internal respondents using purposive sampling method which amounted to 10 people consisting of core management and senior staff of Eptilu Agrotourism. Considerations in the selection of internal respondents are based on the capabilities and capabilities possessed by the respondents. Determination of external respondents using random sampling techniques totaling 78 respondents who are visitors to Eptilu Agrotourism. In this quantitative research, data analysis uses Importance Performance Analysis (IPA) matrix, Internal Factor Evaluation (IFE) matrix, External Factor Evaluation (EFE) matrix, Internal External (IE) matrix, Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) matrix, and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) matrix. Each analytical tool is used in accordance with the stages of strategy determination, namely the input stage, the matching stage and the decision stage. The input stage uses the IFE matrix and EFE matrix in the analysis process. Based on the results of the analysis of the IFE matrix and EFE matrix, six strengths, six weaknesses, five opportunities, and four threats were found in Eptilu Agrotourism. The second stage is the input stage using the IE matrix and SWOT matrix as analytical tools. In the IE matrix it was found that Eptilu Agrotourism was in quadrant II with the appropriate form of strategy focusing on product development and expanding market share with priority strategies focusing on increasing the competence of human resources, improving the quality of promotion, and improving the quality of existing facilities and infrastructure. Based on the results of the SWOT analysis, there are nine alternative strategy points that can be implemented by Eptilu Agrotourism based on strengths, weaknesses, opportunities and threats. The last stage is the determination of priority strategies using the QSPM matrix as an analytical tool. The three priorities resulting from the QSPM matrix analysis are strategies that focus on developing employee competence, promotion, and also improving facilities and infrastructure in Eptilu Agrotourism. Eptilu Agrotourism management can implement strategies that focus on improving the quality of human resources by providing training, mentoring, and guidebooks for Eptilu Agrotourism employees with the aim of increasing self- competence and equalizing the quality of human resources owned. The next strategy is related to promotional activities that utilize social media must undergo changes both in terms of the content presented and also online activities that can increase engagement with the public. In this strategy, Eptilu Agrotourism management can also consider recruiting employees who have special abilities in photo and video design. The focus of the last strategy is to improve the quality of facilities and infrastructure can be done by increasing the number of facilities needed in the agro-tourism area and accompanied by an evaluation of facilities and infrastructure that are already owned so that their quality can be maintained properly.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Bisnis Agrowisata” Eptilu” di Kab. Garutid
dc.title.alternative“Eptilu” Agrotourism Business Development Strategy in Garut Regencyid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBusiness Strategyid
dc.subject.keywordHRid
dc.subject.keywordNEWAid
dc.subject.keywordPromotionid
dc.subject.keywordTourismid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record