Show simple item record

dc.contributor.advisorAffandi, Ridwan
dc.contributor.advisorSimanjuntak, Charles P.H.
dc.contributor.authorAmaliah, Sri Winda
dc.date.accessioned2024-01-19T06:27:30Z
dc.date.available2024-01-19T06:27:30Z
dc.date.issued2024-01-17
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135258
dc.description.abstractEstuari Cimaja yang terletak di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat adalah salah satu estuari yang memiliki kekayaan iktiodiversitas yang tinggi. Salah satu contohnya adalah ikan amfidromus dari Famili Gobiidae. Ikan amfidromus secara khusus adalah ikan yang memanfaatkan dua habitat perairan yang berbeda dalam siklus hidupnya. Lebih lanjut, stadia dewasa ikan amfidromus Famili Gobiidae melakukan pemijahannya di perairan sungai yakni di celah-celah bebatuan. Telur dari ikan amfidromus umumnya menempel di bebatuan dasar sungai. Larva dari telur yang telah menetas bersifat rheoplanktonik dan akan terhanyutkan oleh arus sungai ke perairan laut. Larva akan tumbuh dengan memanfaatan yolk-sac (kuning telur) sebelum organ pencernaan dari ikan amfidromus siap untuk melakukan pemangsaan. Ketika kuning telurnya telah habis maka ikan ini akan mulai untuk melakukan pemangsaan pertamanya (exogenous feeding) di alam. Perubahan morfologis tubuh ikan (ontogenetic morphology) akan menyebabkan perubahan jenis makanan yang dikonsumsi (ontogenetic diet shift). Pada saat kesiapan organ tubuhnya sudah lebih baik, ikan amfidromus Famili Gobiidae akan melakukan rekrutmennya kembali ke perairan tawar dengan memanfaatkan energi pasang air laut. Stadia larva postflexion dan yuwana yang masuk ke badan sungai melalui estuari akan menempel di bebatuan dasar sungai dengan memanfaatkan sirip perut (pelvic fin) yang termodifikasi menyerupai cakram penempel. Hal ini merupakan bentuk adaptasi morfologisnya untuk bergerak melawan arus sungai. Proses rekrutmen ikan amfidromus di Estuari Cimaja menghadapi beberapa hambatan seperti tradisi Nyalawean dan penambangan batu dan pasir. Nyalawean merupakan tradisi rutin penangkapan larva dan yuwana ikan yang dilakukan oleh masyarakat pesisir Sukabumi setiap bulan, tepatnya menjelang tanggal 25 Hijriah. Umumnya ikan yang tertangkap di Estuari Cimaja yakni dari Famili Gobiidae. Hingga saat ini tradisi ini masih berlangsung secara masif dan dikhawatirkan akan memengaruhi ketersediaan stok ikan amfidromus Famili Gobiidae di perairan Sungai Cimaja di masa yang akan datang. Adanya penambangan batu dan pasir di Estuari Cimaja juga dikhawatirkan akan memengaruhi kelangsungan hidup ikan amfidromus Famili Gobiidae karena ikan tersebut memanfaatkan substrat batu di dasar perairan untuk menempel melawan arus sungai serta untuk memperoleh makanannya. Lebih lanjut, substrat pasir digunakan untuk bersembunyi dari predator. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengungkap komposisi makanan, strategi makan dan tingkat trofik makanan larva dan yuwana setiap spesies ikan amfidromus Famili Gobiidae di Estuari Cimaja. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai posisi trofik anak ikan amfidromus Famili Gobiidae pada jejaring makanan sehingga dapat ditentukan pengelolaan sumberdaya ikan di Estuari Cimaja, Teluk Palabuhanratu secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan selama enam bulan yakni sejak Desember 2020 – Mei 2021. Ditentukan dua titik stasiun penelitian yakni wilayah badan sungai dan muara sungai yang dianggap mewakili daerah sebaran larva dan yuwana ikan yang melakukan rekrutmen ke Estuari Cimaja. Pengumpulan sampel ikan dilakukan dengan menggunakan sirib/seser yang tergolong kedalam kelompok lift net. Sirib/seser merupakan alat tangkap tradisional yang digunakan masyarakat setempat. Sirib/seser terdiri dari selembar jaring halus dengan mesh size 0,48 mm yang dikaitkan pada empat bilah kayu dengan panjang masing-masing 1,5 m. Kondisi lingkungan perairan juga turut diamati dalam penelitian ini, meliputi suhu, salinitas, pH, kekeruhan, oksigen terlarut (DO), dan tinggi pasang surut perairan. Keseluruhan paramater ini diamati untuk menjelaskan pengaruhnya terhadap proses rekrutmen larva dan yuwana ikan amfidromus serta ketersediaan makanannya di perairan Estuari Cimaja. Sebanyak delapan spesies larva dan yuwana ikan Famili Gobiidae berhasil dikumpulkan selama penelitian. Ikan amfidromus Famili Gobiidae di Estuari Cimaja digolongkan kedalam benthic feeder. Hal ini ditandai dengan ditemukannya bentik mikroalga yang termasuk ke dalam kelompok phytobenthic dan zoobenthic dalam saluran pencernaan ikan tersebut. Bacillariophyceae umumnya mendominasi komposisi makanan larva dan yuwana ikan amfidromus Famili Gobiidae di Estuari Cimaja. Ikan amfidromus Famili Gobiidae diketahui bersifat greezer (menggerus) makanan atau organisme bentik yang menempel pada substrat dasar perairan seperti bebatuan dan akar tanaman. Lebih lanjut, Bacillariophyceae merupakan kelompok bentik mikroalga yang memiliki persebaran luas dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan perairan. Strategi makan ikan amfidromus Famili Gobiidae mengalami perbedaan pada stadia larva dan yuwana. Pada stadia larva ikan dominan mengembangkan strategi makan generalis-stenofagik, sedangkan stadia yuwana cenderung mengembangkan strategi makan spesialis-eurifagik. Ada dugaan bahwa larva membutuhkan perolehan energi yang cukup besar namun dibatasi oleh kondisi morfologis tubuhnya sehingga mengembangkan strategi makan generalisstenofagik. Yuwana ikan amfidromus Famili Gobiidae telah memiliki preferensi terhadap jenis makanan tertentu dan kondisi morfologis tubuhnya telah lebih baik jika dibandingkan dengan stadia sebelumnya sehingga mampu mengembangkan strategi makan spesialis-eurifagik. Selanjutnya, tingkat trofik larva dan yuwana ikan amfidromus Famili Gobiidae di Estuari Cimaja cenderung berkisar dari 2,0- 2,1 dan termasuk serikat trofik algivora. Hasil penelitian ini menunjukkan tingginya tingkat ketergantungan ikan amfidromus terhadap Estuari Cimaja untuk memperoleh makanan selama proses perpindahan habitat dari wilayah laut ke perairan tawar. Adanya aktivitas antropogenik seperti tradisi nyalawean dan penambangan bebatuan serta pasir di Estuari Cimaja dikhawatirkan berdampak terhadap kelangsungan hidup ikan amfidromus Famili Gobiidae. Rekomendasi pengelolaan yang diajukan adalah (i) mengurangi penambangan pasir dan bebatuan dari dasar Sungai dan Estuari Cimaja; (ii) pembatasan waktu penangkapan larva dan yuwana ikan, hanya boleh ditangkap saat pasang kedua perairan terjadi; (iii) penetapan Estuari Cimaja sebagai area konservasi berdasarkan kelimpahan dan keragaman tertinggi ikan Famili Gobiidae di wilayah tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEkologi Trofik Larva dan Yuwana Ikan Amfidromus Gobi (Pisces: Gobiidae) di Estuari Cimaja, Teluk Palabuhanratuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordalgivoraid
dc.subject.keywordamphidromousid
dc.subject.keywordbenthic feederid
dc.subject.keywordGobiidaeid
dc.subject.keywordtrophic levelid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record