Ekologi Trofik Larva dan Yuwana Ikan Amfidromus Gobi (Pisces: Gobiidae) di Estuari Cimaja, Teluk Palabuhanratu
Date
2024-01-17Author
Amaliah, Sri Winda
Affandi, Ridwan
Simanjuntak, Charles P.H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Estuari Cimaja yang terletak di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat adalah salah satu estuari yang memiliki kekayaan
iktiodiversitas yang tinggi. Salah satu contohnya adalah ikan amfidromus dari
Famili Gobiidae. Ikan amfidromus secara khusus adalah ikan yang memanfaatkan
dua habitat perairan yang berbeda dalam siklus hidupnya. Lebih lanjut, stadia
dewasa ikan amfidromus Famili Gobiidae melakukan pemijahannya di perairan
sungai yakni di celah-celah bebatuan. Telur dari ikan amfidromus umumnya
menempel di bebatuan dasar sungai. Larva dari telur yang telah menetas bersifat
rheoplanktonik dan akan terhanyutkan oleh arus sungai ke perairan laut. Larva
akan tumbuh dengan memanfaatan yolk-sac (kuning telur) sebelum organ
pencernaan dari ikan amfidromus siap untuk melakukan pemangsaan. Ketika
kuning telurnya telah habis maka ikan ini akan mulai untuk melakukan
pemangsaan pertamanya (exogenous feeding) di alam. Perubahan morfologis
tubuh ikan (ontogenetic morphology) akan menyebabkan perubahan jenis
makanan yang dikonsumsi (ontogenetic diet shift).
Pada saat kesiapan organ tubuhnya sudah lebih baik, ikan amfidromus
Famili Gobiidae akan melakukan rekrutmennya kembali ke perairan tawar dengan
memanfaatkan energi pasang air laut. Stadia larva postflexion dan yuwana yang
masuk ke badan sungai melalui estuari akan menempel di bebatuan dasar sungai
dengan memanfaatkan sirip perut (pelvic fin) yang termodifikasi menyerupai
cakram penempel. Hal ini merupakan bentuk adaptasi morfologisnya untuk
bergerak melawan arus sungai.
Proses rekrutmen ikan amfidromus di Estuari Cimaja menghadapi
beberapa hambatan seperti tradisi Nyalawean dan penambangan batu dan pasir.
Nyalawean merupakan tradisi rutin penangkapan larva dan yuwana ikan yang
dilakukan oleh masyarakat pesisir Sukabumi setiap bulan, tepatnya menjelang
tanggal 25 Hijriah. Umumnya ikan yang tertangkap di Estuari Cimaja yakni dari
Famili Gobiidae. Hingga saat ini tradisi ini masih berlangsung secara masif dan
dikhawatirkan akan memengaruhi ketersediaan stok ikan amfidromus Famili
Gobiidae di perairan Sungai Cimaja di masa yang akan datang. Adanya
penambangan batu dan pasir di Estuari Cimaja juga dikhawatirkan akan
memengaruhi kelangsungan hidup ikan amfidromus Famili Gobiidae karena ikan
tersebut memanfaatkan substrat batu di dasar perairan untuk menempel melawan
arus sungai serta untuk memperoleh makanannya. Lebih lanjut, substrat pasir
digunakan untuk bersembunyi dari predator. Sehingga penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap komposisi makanan, strategi makan dan tingkat trofik
makanan larva dan yuwana setiap spesies ikan amfidromus Famili Gobiidae di
Estuari Cimaja. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi
mengenai posisi trofik anak ikan amfidromus Famili Gobiidae pada jejaring
makanan sehingga dapat ditentukan pengelolaan sumberdaya ikan di Estuari
Cimaja, Teluk Palabuhanratu secara berkelanjutan.
Penelitian dilakukan selama enam bulan yakni sejak Desember 2020 – Mei 2021. Ditentukan dua titik stasiun penelitian yakni wilayah badan sungai dan
muara sungai yang dianggap mewakili daerah sebaran larva dan yuwana ikan
yang melakukan rekrutmen ke Estuari Cimaja. Pengumpulan sampel ikan
dilakukan dengan menggunakan sirib/seser yang tergolong kedalam kelompok lift
net. Sirib/seser merupakan alat tangkap tradisional yang digunakan masyarakat
setempat. Sirib/seser terdiri dari selembar jaring halus dengan mesh size 0,48 mm
yang dikaitkan pada empat bilah kayu dengan panjang masing-masing 1,5 m.
Kondisi lingkungan perairan juga turut diamati dalam penelitian ini,
meliputi suhu, salinitas, pH, kekeruhan, oksigen terlarut (DO), dan tinggi pasang
surut perairan. Keseluruhan paramater ini diamati untuk menjelaskan pengaruhnya
terhadap proses rekrutmen larva dan yuwana ikan amfidromus serta ketersediaan
makanannya di perairan Estuari Cimaja.
Sebanyak delapan spesies larva dan yuwana ikan Famili Gobiidae berhasil
dikumpulkan selama penelitian. Ikan amfidromus Famili Gobiidae di Estuari
Cimaja digolongkan kedalam benthic feeder. Hal ini ditandai dengan
ditemukannya bentik mikroalga yang termasuk ke dalam kelompok phytobenthic
dan zoobenthic dalam saluran pencernaan ikan tersebut. Bacillariophyceae
umumnya mendominasi komposisi makanan larva dan yuwana ikan amfidromus
Famili Gobiidae di Estuari Cimaja. Ikan amfidromus Famili Gobiidae diketahui
bersifat greezer (menggerus) makanan atau organisme bentik yang menempel
pada substrat dasar perairan seperti bebatuan dan akar tanaman. Lebih lanjut,
Bacillariophyceae merupakan kelompok bentik mikroalga yang memiliki
persebaran luas dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan
perairan.
Strategi makan ikan amfidromus Famili Gobiidae mengalami perbedaan
pada stadia larva dan yuwana. Pada stadia larva ikan dominan mengembangkan
strategi makan generalis-stenofagik, sedangkan stadia yuwana cenderung
mengembangkan strategi makan spesialis-eurifagik. Ada dugaan bahwa larva
membutuhkan perolehan energi yang cukup besar namun dibatasi oleh kondisi
morfologis tubuhnya sehingga mengembangkan strategi makan generalisstenofagik. Yuwana ikan amfidromus Famili Gobiidae telah memiliki preferensi
terhadap jenis makanan tertentu dan kondisi morfologis tubuhnya telah lebih baik
jika dibandingkan dengan stadia sebelumnya sehingga mampu mengembangkan
strategi makan spesialis-eurifagik. Selanjutnya, tingkat trofik larva dan yuwana
ikan amfidromus Famili Gobiidae di Estuari Cimaja cenderung berkisar dari 2,0-
2,1 dan termasuk serikat trofik algivora.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingginya tingkat ketergantungan ikan
amfidromus terhadap Estuari Cimaja untuk memperoleh makanan selama proses
perpindahan habitat dari wilayah laut ke perairan tawar. Adanya aktivitas
antropogenik seperti tradisi nyalawean dan penambangan bebatuan serta pasir di
Estuari Cimaja dikhawatirkan berdampak terhadap kelangsungan hidup ikan
amfidromus Famili Gobiidae. Rekomendasi pengelolaan yang diajukan adalah (i)
mengurangi penambangan pasir dan bebatuan dari dasar Sungai dan Estuari
Cimaja; (ii) pembatasan waktu penangkapan larva dan yuwana ikan, hanya boleh
ditangkap saat pasang kedua perairan terjadi; (iii) penetapan Estuari Cimaja
sebagai area konservasi berdasarkan kelimpahan dan keragaman tertinggi ikan
Famili Gobiidae di wilayah tersebut.
Collections
- MT - Fisheries [2940]