Show simple item record

dc.contributor.advisorDewi M.H.K.S., Panca
dc.contributor.advisorSetiana, M. Agus
dc.contributor.authorAriyanti, Gratari Junila
dc.date.accessioned2024-01-18T06:52:27Z
dc.date.available2024-01-18T06:52:27Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135145
dc.description.abstractMikoriza sangat penting peranannya bagi tanaman, terutama pada tanah-tanah marjinal. Tanaman yang bermikoriza tumbuh lebih baik daripada yang tidak hermikoriza. Penggunaan inokulasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) yang merupakan salah satu potensi hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai suatu bentuk teknologi (bioteknologi) berupa pupuk hayati dapat berkaitan dengan ekosistem alami maupun ekosistem yang telah dikelola. Pada penelitian terdahulu telah diketahui bahwa Pueraria javanica dan zeolit merupakan tanaman inang dan media tanam yang baik untuk CMA (Sulistyaningsih, 2003). Media tanam zeolit mahal harganya sehingga diperlukan penelitian untuk mencari alternatif media tanam untuk ketersediaan hijauan dengan media tanam yang harganya murah, selain itu mencari alternatif untuk tanaman inang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari alternatif tanaman inang dan media tanam untuk produksi massal cendawan mikoriza arbuskula sehingga diharapkan dapat membantu peternak mengurangi biaya produksi dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak. Centrosema pubescens sebagai tanaman inang alternatif sedangkan media alternatif yang digunakan adalah tanah latosol dan pasir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2004 sampai dengan bulan Januari 2005. Bertempat di rumah kaca laboratorium lapang Agrostologi dan laboratorium Agrostologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor untuk penanaman, pemanenan, analisis berat kering, dan perhitungan persentase infeksi akar. Perhitungan jumlah spora dan identifikasi spora dilakukan di Pusat Penelitian Bioteknologi, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Rancangan acak lengkap (RAL) berpola faktorial adalah rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini. Peubah yang diamati adalah infeksi alkar, jumlah spora, bobot tajuk kering, identifikasi spora. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaaan, diuji Ianjut menggunakan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan infeksi akar tidak dipengaruhi oleh faktor tanaman inang, media tanam, dan interkasi keduanya. Secara umum persentase infeksi akar 96%. Jumlah spora sangat dipengaruhi media tanam yang berbeda sangat nyata (p<0.01). Kombinasi antara Pueraria javanica dan zeolit memproduksi CMA paling baik, hal ini terlihat dari jumlah spora yang tinggi (5446 per 50 gram), sedangkan Centrosema pubescens dengan tanah latosol (2393,7 per 50 gram) metupakan kombinasi yang baik sebagai alternatif untuk produksi massal CMA secara kuantitas. Berat kering tajuk dipengaruhi oleh faktor tanaman inang, faktor media, dan interaksi keduanya yang menunjukkan perbedaan sangat nyata (p<0,01). P. javanica dan C pubescens dengan media tanam zeolit merupakan kombinasi terbaik untuk produksi massal CMA. C. pubescens dengan media tanam tanah latosol dapat digunakan sebagai alternatif untuk produksi massal CMA. Pasir dak mampu dijadikan sebagai media alternatif untuk produksi massal CMA karena jumiah spora yang dihasilkan sedikit. Dari identifikasi spora, tidak ditemukan spesies baru.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTanaman Inangid
dc.subject.ddcMedia Tanamid
dc.titleAlternatif jenis tanaman inang dan media tanam untuk produksi massal cendawan mikoriza abuskula (CMA) pada hijauan pakanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCendawan Mikoriza Arbuskulaid
dc.subject.keywordtanaman inangid
dc.subject.keywordmedia tanamid
dc.subject.keywordidentifikasi sporaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record