Show simple item record

dc.contributor.advisorSuseno, Sugeng Heri
dc.contributor.advisorSuptijah, Pipih
dc.contributor.authorAnityoningrum, Hartanti
dc.date.accessioned2024-01-18T03:49:23Z
dc.date.available2024-01-18T03:49:23Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135099
dc.description.abstractIkan asin yang ada selama ini masih memiliki penampakan dan tekstur yang kurang menarik. Hal itu menimbulkan penggunaan bahan pengawet berbahaya seperti formalin, untuk memperbaiki penampakan dan tekstur ikan asin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kitosan terhadap mutu organoleptik ikan layang, baronang, dan beloso asin kering. Kemudian, ikan asin kering dengan konsentrasi kitosan terpilih dianalisis mutunya dengan melakukan uji proksimat, TVB, dan total kapang pada minggu ke-4. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai Oktober 2004 di PHPT Muara Angke Jakarta Utara, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perikanan, dan Laboratorium Organoleptik Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan dua tahap, yaitu (1) pembuatan kitosan dan larutannya, (2) pembuatan ikan asin dan pelapisan kitosan. Pelapisan kitosan dilakukan setelah ikan ditiriskan dan dijemur hingga air tidak menetes, dengan cara pencelupan ikan ke dalam larutan kitosan 1%, 1, 5%, dan 2%. Kemudian ikan tersebut dijemur kembali. Pengujian organoleptik dilakukan secara mutu hedonik dan hedonik selama 4 minggu, dan hasil yang terbaik berdasarkan tingkat kesukaan panelis kemudian diuji mutunya, yang meliputi: TVB, total kapang, dan analisis proksimat. Dari hasil uji organoleptik secara hedonik, diperoleh bahwa panelis memilih ikan layang yang dilapisi kitosan 1,5% dengan nilai rata-rata organoleptik penampakan 6,47 (agak suka), warna 6,13 (agak suka), tekstur 6,20 (agak suka), aroma 5,97 (netral), rasa 5,50 (netral), dan ikan baronang yang dilapisi kitosan 1,5% dengan nilai rata-rata organoleptik penampakan 6,73 (agak suka), warna 5,30 (netral), tekstur 6,07 (agak suka), aroma 5,73 (netral), rasa 5,73 (netral). Sedangkan pada ikan beloso asin kering, panelis memilih ikan yang dilapisi kitosan 1% dengan nilai rata-rata organoleptik penampakan 6,70 (agak suka), warna 7,03 (suka), tekstur 6,73 (agak suka), aroma 6,13 (agak suka), rasa 6,83 (agak suka). Pelapisan kitosan pada ikan asin kering meningkatkan kadar air, kadar abu, dan kadar protein, serta menurunkan kadar lemak, TVB dan total kapang pada penyimpanan akhir minggu ke-4. Hal ini diduga karena kitosan menghambat penguapan air dan aktivitas mikroba, serta menambah mineral pada ikan layang, baronang, dan beloso asin kering. Hingga minggu ke-4, ikan layang, baronang, dan beloso asin kering masih layak dikonsumsi karena memenuhi standar nilai organoleptik dari SNI yakni minimum 6,50 serta kadar air maksimum 40%. Hal ini sesuai dengan perkiraan penyimpanan ikan asin kering di gudang Lawang Seketeng hingga terjual ke konsumen yang berkisar kurang dari 4 minggu. Oleh karena itu, kitosan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan pelapis yang dapat memperbaiki penampakan dan tekstur ikan layang, baronang, dan beloso asin kering, sekaligus sebagai anti kapang pada pembuatan ikan asin kering.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcIkan asin keringid
dc.subject.ddcJakarta Utaraid
dc.titlePengaruh edible coating kitosan terhadap mutu organoleptik ikan asin keringan di Muara Angke, Jakarta Utaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record