dc.description.abstract | Kembang kol adalah salah satu komoditas hortikultura jenis sayuran yang
berpotensi untuk dibudidayakan petani, mengingat jenis sayuran ini memiliki nilai
ekonomis relatif tinggi. Prospek pengembangan yang cukup baik dan berdampak
positif dalam hal meningkatkan pendapatan petani serta pengembangan agribisnis
pertanian. Kembang Kol merupakan tanaman yang biasanya dapat ditanam pada
semua jenis tanah dan membutuhkan pemeliharaan yang intensif. Kegiatan yang
paling penting dalam pemeliharaan kembang kol adalah penyiraman, terutama pada
tahap pertumbuhan vegetatif dan generatif. Agar tanaman tidak terganggu
produktivitasnya, diperlukan sistem penyediaan air yang dapat memenuhi
kebutuhan air tanaman kembang kol. Teknologi fertigator otomatis nirdaya (FONi)
merupakan teknologi irigasi yang mampu memenuhi kebutuhan air dan nutrisi
tanaman secara otomatis tanpa menggunakan listrik. FONi adalah sistem irigasi
bawah permukaan yang dapat menyuplai air secara otomatis dengan kecepatan
yang sama dengan evapotranspirasi tanaman. Sistem irigasi fertigator mempunyai
kinerja yang efektif dengan mengatur ketersediaan air bagi sistem yang dapat diatur,
otomatis, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat volume. Sistem ini fleksibel dan
dapat diaplikasikan pada kondisi lahan sempit dan kering.
Penelitian ini mengkaji kinerja tekno-ekonomi FONi yang diterapkan untuk
budidaya kembang kol di dalam dan luar rumah kaca. Indikator yang dicari adalah
pertumbuhan dan hasil tanaman, konsumsi air, produktivitas air, dan rasio R/C.
Tanaman ditempatkan dalam satu baris pot, semuanya berjumlah 12 unit, dengan
satu sayuran per pot. Untuk menjaga kelembaban tanah pada kisaran air yang
tersedia, maka ketinggian air diatur 10 cm di bawah permukaan tanah. Cuaca sekitar
diukur dan dicatat dengan interval 10 menit, dan analisis neraca air dilakukan untuk
menentukan komponen aliran air.
Hasil penelitian menunjukkan kembang kol di dalam dan di luar rumah kaca
masing-masing menghasilkan bunga 1.754 gram dan 3.531 gram, mengkonsumsi
rata-rata 3,57 liter dan 5,36 liter air per pot, menghasilkan 2.376 g/m2 dan 5.142
g/m2. produktivitas tanah, diperoleh produktivitas tanah sebesar 40,95 g/L dan
produktivitas air sebesar 417,90 g/L, serta diperoleh R/C rasio sebesar 0,12 dan 1,45.
Kesimpulannya, FONi dapat digunakan untuk menanam kembang kol baik di dalam
maupun di luar rumah kaca. Dalam hal ini, menanam kembang kol di luar rumah
tanaman lebih produktif dan menguntungkan karena lingkungan yang lebih
kondusif dan biaya investasi lebih murah. | id |