Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Budi Indra
dc.contributor.advisorSaptomo, Satyanto Krido
dc.contributor.authorSubagio, Yukiko Vega
dc.date.accessioned2024-01-17T07:30:15Z
dc.date.available2024-01-17T07:30:15Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135048
dc.description.abstractKembang kol adalah salah satu komoditas hortikultura jenis sayuran yang berpotensi untuk dibudidayakan petani, mengingat jenis sayuran ini memiliki nilai ekonomis relatif tinggi. Prospek pengembangan yang cukup baik dan berdampak positif dalam hal meningkatkan pendapatan petani serta pengembangan agribisnis pertanian. Kembang Kol merupakan tanaman yang biasanya dapat ditanam pada semua jenis tanah dan membutuhkan pemeliharaan yang intensif. Kegiatan yang paling penting dalam pemeliharaan kembang kol adalah penyiraman, terutama pada tahap pertumbuhan vegetatif dan generatif. Agar tanaman tidak terganggu produktivitasnya, diperlukan sistem penyediaan air yang dapat memenuhi kebutuhan air tanaman kembang kol. Teknologi fertigator otomatis nirdaya (FONi) merupakan teknologi irigasi yang mampu memenuhi kebutuhan air dan nutrisi tanaman secara otomatis tanpa menggunakan listrik. FONi adalah sistem irigasi bawah permukaan yang dapat menyuplai air secara otomatis dengan kecepatan yang sama dengan evapotranspirasi tanaman. Sistem irigasi fertigator mempunyai kinerja yang efektif dengan mengatur ketersediaan air bagi sistem yang dapat diatur, otomatis, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat volume. Sistem ini fleksibel dan dapat diaplikasikan pada kondisi lahan sempit dan kering. Penelitian ini mengkaji kinerja tekno-ekonomi FONi yang diterapkan untuk budidaya kembang kol di dalam dan luar rumah kaca. Indikator yang dicari adalah pertumbuhan dan hasil tanaman, konsumsi air, produktivitas air, dan rasio R/C. Tanaman ditempatkan dalam satu baris pot, semuanya berjumlah 12 unit, dengan satu sayuran per pot. Untuk menjaga kelembaban tanah pada kisaran air yang tersedia, maka ketinggian air diatur 10 cm di bawah permukaan tanah. Cuaca sekitar diukur dan dicatat dengan interval 10 menit, dan analisis neraca air dilakukan untuk menentukan komponen aliran air. Hasil penelitian menunjukkan kembang kol di dalam dan di luar rumah kaca masing-masing menghasilkan bunga 1.754 gram dan 3.531 gram, mengkonsumsi rata-rata 3,57 liter dan 5,36 liter air per pot, menghasilkan 2.376 g/m2 dan 5.142 g/m2. produktivitas tanah, diperoleh produktivitas tanah sebesar 40,95 g/L dan produktivitas air sebesar 417,90 g/L, serta diperoleh R/C rasio sebesar 0,12 dan 1,45. Kesimpulannya, FONi dapat digunakan untuk menanam kembang kol baik di dalam maupun di luar rumah kaca. Dalam hal ini, menanam kembang kol di luar rumah tanaman lebih produktif dan menguntungkan karena lingkungan yang lebih kondusif dan biaya investasi lebih murah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian Tekno-ekonomi Penerapan Fertigator Otomatis Nirdaya Pada Budidaya Kembang Kolid
dc.title.alternativeA Techno-Economic Study of the Application of Automatic Fertigation Without Power in the Cultivation of Cauliflowerid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordefisiensi ekonomiid
dc.subject.keywordFONiid
dc.subject.keywordirigasi kembang kolid
dc.subject.keywordproduktivitas airid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record