Pengembangan Model Bisnispada Keagenan Multifinance: Studi Kasus Keday Adira Finance

Abstract

UMKM memiliki peran penting dalam berkontribusi pada Produk Domestik Bruto Nasional. Terdapat sekitar 46,6 juta UMKM dari 64 UMKM di Indonesia yang belum memiliki modal usaha, sehingga UMKM membutuhkan bantuan modal dan bisnis tanpa modal yang dapat dilakukan untuk perkembangan UMKM Indonesia. Adira Finance memiliki agen UMKM yang disebut Kemitraan Berdaya Adira atau Keday Adira. Keday Adira adalah seseorang yang sudah memiliki usaha dan membuat perjanjian kerjasama dengan Adira Finance untuk menjual produk Adira Finance seperti kendaraan motor dan mobil baru dan bekas, peralatan rumah tangga dan elektronik, dan pinjaman dana. Dengan bergabung menjadi Keday, pemilik usaha akan mendapatkan pendapatan tambahan tanpa mengeluarkan modal yang besar. Efek dari pandemi di Indonesia telah mempengaruhi penjualan Keday Adira dan sampai saat ini penjualan Keday Adira belum kembali seperti sebelum pandemi. Pencapaian penjualan Keday Adira mengalami penurunan ketika perekonomian di Indonesia telah membaik. Sehingga menjadi penting untuk menganalisis model bisnis Keday Adira untuk memaksimalkan potensi dari Keday Adira, karena tujuan dari didirikannya Keday Adira adalah untuk meningkatkan perekonomian UMKM terkait sekaligus meningkatkan penjualan Adira Finance. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis strategi model bisnis Keday Adira menggunakan BMC, menganalisis alternatif strategi menggunakan kombinasi strategi dari strength-opportunity (SO), weakness-opportunity (WO), strength-threat (ST) dan weakness-threat (WT) pada model bisnis Keday Adira dan menentukan prioritas strategi dan merancang dalam New Business Model Canvas Keday Adira. Penelitian menggunakan metode IPA untuk pemilihan elemen prioritas, IFE dan EFE untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal, SWOT untuk merancang alternatif strategi, QSPM untuk mengurutkan strategi dan BMC untuk menganalisis model bisnis. Melalui matriks antara kepentingan dan kinerja maka diperoleh elemen channels dan key activities berada di bawah rata-rata sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Posisi perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi bertahan dan mempertahankan dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi tersebut akan digunakan sebagai dasar dari perencanaan strategi selanjutnya. Alternatif strategi diperoleh melalui matriks SWOT sebanyak 10 alternatif. Selanjutnya alternatif strategi tersebut diranking menggunakan QSPM untuk mendapatkan prioritas strategi yang dapat diimplementasikan terlebih dahulu. Urutan dari alternatif strategi yang diperoleh yaitu (1) Mengadakan rewarding dengan target meningkatkan penjualan, (2) Training terkait produk penjualan pendukung usaha Keday, (3) Membuat penawaran produk dalam bentuk digital, (4) Mengembangkan produk baru yang dapat dijual di Keday Adira, (5) Memberikan program spesial pada suatu produk tertentu, (6) Mengoptimalkan branding sebagai

agen Keday Adira di lokasi usaha, (7) Mengembangkan sales force untuk membantu operasional penjualan, (8) Training terkait product knowledge ke cabang, (9) Membuat monitoring event yang dilakukan, (10) Pre event activation ke database yang sudah dimiliki dan masyarakat sekitar Keday. Adanya perbaikan yang dilakukan pada elemen channels dan key activities berdampak pada elemen lain pada BMC, yaitu elemen value propositions, customer relationship, key resource, dan revenue stream.

MSMEs have an important role in contributing to the National Gross Domestic Product. There are around 46.6 million MSMEs out of 64 MSMEs in Indonesia that do not yet have business capital, so MSMEs need capital assistance and businesses without capital that can be carried out for the development of Indonesian MSMEs. Adira Finance has an MSME agent called Adira Empowered Partnership or Keday Adira. Keday Adira is someone who already has a business and has entered into a cooperation agreement with Adira Finance to sell Adira Finance products such as new and used motorbikes and cars, household and electronic equipment, and financial loans. By joining Keday, business owners will get additional income without spending a large amount of capital. The effects of the pandemic in Indonesia have affected Keday Adira sales and to date, Keday Adira sales have not returned to what they were before the pandemic. Keday Adira's sales achievements have decreased when the economy in Indonesia has improved. So it is important to analyze the Keday Adira business model to maximize the potential of Keday Adira, because the aim of establishing Keday Adira is to improve the economy of related MSMEs while increasing Adira Finance sales. The aim of this research is to analyze Keday Adira's business model strategy using BMC, analyzing alternative strategies using a combination of strategies from strength-opportunity (SO), weakness-opportunity (WO), strength-threat (ST) and weakness-threat (WT) in the model Keday Adira business and determine strategic priorities and design in Keday Adira's New Business Model Canvas. The research uses the IPA method to select priority elements, IFE and EFE to evaluate internal and external factors, SWOT to design alternative strategies, QSPM to sequence strategies and BMC to analyze business models. Through the matrix between importance and performance, it is found that the channels and key activities elements are below average so they need to be investigated further. The company's position shows that the company is in a defensive and defensive position with market penetration and product development strategies. This strategy will be used as the basis for further strategic planning. Alternative strategies are obtained through a SWOT matrix of 10 alternatives. Next, the alternative strategies are ranked using QSPM to get priority strategies that can be implemented first. The sequence of alternative strategies obtained is (1) Make a rewarding with target to increase sales, (2) Training related to sales products to support Keday businesses, (3) Create product offering in digital form, (4) Developing new products which can be sold at Keday Adira , (5) Providing a special programs for a particular product, (6) Optimizing branding as a Keday Adira agent at business locations, (7) Develop sales force to assist sales operational, (8) Training related to product knowledge to Adira’s branch, (9) Make monitoring events, (10) Pre-event activation to existing databases and the community around Keday. The improvements made to the channels and key activities elements have an impact on

other elements of BMC, namely the value propositions, customer relationships, key resources and revenue stream elements.