Prediksi Produktivitas Perkebunan Karet Menggunakan Citra Satelit Sentinel-2A di PT. Perkebunan Nusantara III
Abstract
Karet merupakan komoditas penting di Indonesia dengan sumbangan ekspor yang tinggi dan kegunaannya sebagai bahan baku berbagai industri. Hal ini perlu digunakan sebagai kesempatan untuk memperbarui penggunaan penginderaan jauh sebagai prediktor produktivitas perkebunan karet. Analisis untuk menguji keterkaitan normalized difference vegetation index (NDVI) dengan produktivitas perkebunan karet dilakukan untuk menentukan keterkaitan antara NDVI median dengan produksi lateks di perkebunan karet. Penelitian ini menggunakan Google Earth Engine sebagai alat untuk memperoleh nilai NDVI dari Sentinel-2A dan diuji keterkaitannya dengan menggunakan pengukuran berdasarkan nilai koefisien determinasi atau R2. Nilai rerata koefisien determinasi yang rendah, yaitu kurang dari 0,5, menunjukkan bahwa nilai NDVI median tidak dapat digunakan sebagai prediktor produktivitas perkebunan karet dalam jangka waktu yang lama, melainkan hanya dalam jangka waktu semusim dan hanya berlaku di beberapa kelompok tertentu, seperti di kelompok meningkat dan lembah Afdeling 1, dan kelompok puncak dan menurun di Afdeling 5, yang mempunyai nilai rerata R2 lebih dari 0,5. Keadaan tersebut disebabkan oleh faktor tutupan awan, jenis klon yang digunakan, dan penggunaan stimulan di perkebunan karet. Rubber is an important commodity in Indonesia with a high export contribution and its use as a raw material for various industries. This needs to be used as an opportunity to renew the use of remote sensing as a predictor of rubber plantation productivity. An analysis to test the relationship between normalized difference vegetation index (NDVI) and rubber plantation productivity was carried out to determine the relationship between median NDVI and latex production in rubber plantations. This research uses Google Earth Engine as a tool to obtain NDVI values from Sentinel-2A and tests the correlation using measurements based on the coefficient of determination or R2 value. The low average value of the coefficient of determination, namely less than 0,5, indicates that the median NDVI value cannot be used as a predictor of rubber plantation productivity over a long period of time, but only over a season and only applies in certain phases, such as in the meningkat and bottom Afdeling 1, and peak and downward phases in Afdeling 5, which have an average R2 value of more than 0,5. This situation is caused by cloud cover, the type of clone used, and the use of stimulants in rubber plantations.