Pengaruh penggunaan bahan organik terhadap erosi, sedimentasi dan aliran permukaan pada sub DAS Cisadane hulu dengan menggunakan model AGNPS Agricultural Non Point Source Pollution Model
Abstract
Erosi dan sedimentasi merupakan penyebab utama kerusakan sumber daya lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS). Kerusakan ini tidak hanya terjadi di wilayah yang mengalami erosi (umumnya wilayah hulu DAS), tetapi juga terjadi di wilayah yang berada di bawahnya (tengah dan hilir). Bencana lebih lanjut akibat adanya erosi dan sedimentasi ini adalah terjadinya banjir. Laju erosi aktual rata-rata Sub DAS Cisadane Hulu tahun 1992 adalah sebesar 1 866.16 ton/ha/tahun. Untuk itu perlu dilakukan upaya konservasi untuk menurunkan laju erosi dan aliran permukaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sifat fisik tanahnya melalui penambahan bahan organik.
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besarnya penurunan erosi tahunan, sedimentasi dan aliran permukaan di Sub DAS Cisadane Hulu dengan penambahan bahan organik dengan menggunakan Model AGNPS (Agricultural Non Point Source Pollution Model). Model AGNPS merupakan salah satu model terdistribusi yang dapat memprediksi erosi, aliran permukaan, sedimen, perpindahan hara dari pemupukan (Nitrogen dan Fosfor) dan konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) dengan membagi habis DAS menjadi sel-sel bujursangkar yang seragam sehingga dapat dilakukan analisis untuk setiap sel.
Penelitian ini dilakukan di wilayah Sub DAS Cisadane Hulu, Jawa Barat, mulai bulan Maret hingga bulan Agustus 2004. Adapun data sekunder dan peralatan yang digunakan berupa Peta Rupa Bumi, skala 1: 25 000, Peta Tanah Tinjau Mendalam, skala 1: 100 000, data curah hujan periode 1989-1998 stasiun Gunung Mas, Ciawi, Pondok Gedeh dan Empang, seperangkat komputer lengkap, alat tulis dan gambar, program utama AGNPS versi 3.51 dan RAINBOW serta peralatan pendukung lainnya. ...