| dc.description.abstract | Tanaman jeruk merupakan salah satu komoditi pertanian yang banyak ditanam diberbagai daerah di Indonesia dengan berbagai varietas seperti jeruk lemon, jeruk manis, jeruk besar, jeruk nipis, dan jeruk purut. Jeruk lemon (Citrus Limon (Linn.) Burm. f.) adalah jenis buah jeruk yang tidak bisa langsung dikonsumsi tetapi perlu diproses terlebih dahulu untuk menghasilkan sari buah. Ampas sisa pembuatan sari buah jeruk yang berupa kulit bisa dimanfaatkan dengan cara mengekstraknya menjadi minyak jeruk. Minyak kulit jeruk banyak dimanfaatkan untuk flavor, baik sebagai flavor alami maupun sintesis. Minyak kulit jeruk banyak digunakan dalam industri pangan, kosmetik, farmasi, dan
produk pembersih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi minyak lemon dari limbah perasan jeruk lemon dengan cara distilasi uap dan air, menentukan rendemen minyak kulit jeruk lemon, dan menganalisis sifat fisiko - kimia minyak lemon yang dihasilkan.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2003 di
Laboratorium Teknik Kimia Jurusan Teknologi Industri Pertanian dan Balai
Penelitian Bioteknologi (Balitbio) Bogor. Bahan baku yang digunakan dalam
penelitian ini adalah limbah perasan kulit jeruk lemon yang diambil dari pabrik
pengolahan lemon peras (lemon squeezed) di Sawangan, Depok. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah limbah perasan jeruk lemon ditimbang yaitu sebanyak 5 kg untuk setiap kali ulangan kemudian dirajang sesuai dengan perlakuan yaitu utuh, dibelah 2, dibelah 4, dibelah 8, dan dibelah 16. Penyulingan dilakukan dengan metode distilasi uap dan air dengan waktu 7 jam. Minyak hasil distilasi akan terpisah dari air dan membentuk lapisan pada permukaan. Minyak yang sudah terpisah dari air diberi Na2SO4 anhidrit untuk mengikat air yang masih terbawa dalam minyak. Minyak yang diperoleh kemudian dianalisis sifat fisiko - kimianya.
Pengukuran rendemen dilakukan berdasarkan berat basah limbah perasan kulit jeruk. Rendemen yang dihasilkan pada penelitian ini sangat kecil yaitu 0.0168% sampai 0.0382 %. Hal ini disebabkan bahan yang dipakai telah mengalami pengepresan yang menyebabkan kantong minyak pecah sehingga kandungan minyak telah berkurang. Bahan yang didistilasi tidak hanya berupa kulit tetapi juga bagian tengah dan jus yang masih tersisa pada buah. Pada proses distilasi, pemisahan minyak dan air berdasarkan berat jenisnya, sementara karena masih ada sisa jus yang terikut maka sulit terpisah antara minyak dan jus. Hal ini disebabkan berat jenis minyak dan jus hampir sama. ... | id |