Kualitas Fisik Pelet Komplit Limbah Kacang Tanah (Arachis hypogaea) dan Pengaruhnya Terhadap Performa Kelinci Fase Pertumbuhan
Date
2023-11-22Author
Jaini, Riski Amelia
Retnani, Yuli
Diapari, Didid
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah kacang tanah merupakan sisa dari hasil samping pemanenan kacang
tanah seperti kulit ari, kulit kacang tanah dan kacang tanah yang tidak lolos sortir.
Limbah kacang tanah memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pakan ternak
karena ketersediaanya terjamin dan tidak bersaing dengan manusia. Limbah kacang
tanah masih mengandung nutrien yang dibutuhkan oleh ternak kelinci. Teknologi
pengolahan yang dapat dilakukan yaitu pengolahan limbah kacang tanah menjadi
pakan pelet. Penelitian dilakukan dengan 2 proses tahapan. Tahapan pertama adalah
pembuatan pelet dan tahap kedua pemeliharaan kelinci new zealand cross pejantan
umur 12 minggu sebanyak 20 ekor selama 5 minggu. Rancangan yang digunakan
pada uji kualitas fisik pelet adalah Rancangan Acak Lengkap terdiri 4 perlakuan
dan 5 ulangan. Konsumsi nutrien dan performa kelinci menggunakan Rancangan
Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 5 kelompok. Limbah kacang tanah yang
digunakan mengandung rasio penggunaan kulit ari sebesar 60%, kulit kacang tanah
25%, dan kacang tanah sisa sortir 15%. Perlakuan penelitian yaitu (P1) Pelet
komersil sebagai kontrol, (P2) Pelet komplit + limbah kacang tanah 5%, (P3) Pelet
komplit + limbah kacang tanah 10%, (P4) Pelet komplit + limbah kacang tanah 15%.
Data dari hasil penelitian yang diperoleh akan dihitung secara statistik
menggunakan Analisis of variance, bila berbeda nyata maka diuji dengan DMRT.
Penelitian kualitas fisik pelet komplit mengandung limbah kacang tanah
menunjukkan adanya pengaruh nyata (p<0,05) kadar air, aktivitas air, kerapatan
tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan berat jenis, tetapi tidak ada
pengaruh nyata (p>0,05) ketahanan benturan pelet. Kadar air pelet masih dalam
kategori memenuhi standar untuk penyimpanan pakan. Ketahanan benturan dari
pelet komplit mengandung limbah kacang tanah masih dalam kategori baik. Hasil
penelitian konsumsi nutrien dan performa kelinci yang diberi pelet komplit dengan
penggunaan limbah kacang tanah menunjukkan tidak ada pengaruh nyata (p>0,05)
konsumsi bahan kering, konsumsi protein kasar, BETN, TDN, konsumsi pakan,
PBBH, efisiensi pakan dan income over feed cost, namun berpengaruh nyata
terhadap konsumsi serat kasar dan lemak kasar (p<0,05). Konsumsi bahan kering
102,02-114,35 g ekor-1
hari-1
, serat kasar 13,85-21,54 g ekor-1
hari-1
, lemak kasar
4,05-6,57 g ekor-1
hari-1
, protein kasar 17,83-20,21 g ekor-1
hari-1
, abu 10,49-11,73
g ekor-1
hari-1
, BETN 53,88-56,33 g ekor-1
hari-1
, TDN g ekor-1
hari-1
, konsumsi
pakan as feed 114,51-126,58 g ekor-1
hari-1
, PBBH 60,36-70,72 g ekor-1
hari-1
,
efisiensi pakan 0,58-0,62 g ekor-1
hari-1
, dan income over feed cost tertinggi pada
perlakuan (P4) pelet komplit + 15% limbah kacang tanah sebesar Rp. 230.961.
Collections
- MT - Animal Science [1157]