Kinerja Mesin Pemupuk Kedelai dengan Penjatah Tipe Auger Bertenaga Traktor Tangan
Abstract
Mesin pemupuk kedelai dengan penjatah tipe auger yang dirancang Sebelumnya belum diuji secara optimal dan dapat ditingkatkan lagi. Studi ini Sertujuan untuk mengetahui kinerja yang optimal dari mesin pemupuk kedelai tipe auger melalui peningkatan kecepatan maju dan perubahan rasio putar dengan dua kuran sproket. Untuk mendapatkan kinerja yang optimal dari mesin diperlukan pengujian berbagai kecepatan traktor pada mesin pemupuk dan variasi jenis pupuk dengan tetap mempertimbangkan dosis dan keseragaman penjatahan pupuk. Mesin pemupuk yang sudah dibuat lalu diuji kinerjanya. Pengujian yang dilakukan pada mesin meliputi pengujian stasioner dan pengujian di lapangan. Pengujian stasioner dilakukan dengan cara mengangkat traktor dengan menggunakan dongkrak dan menyalakan mesin. Penjatahan pupuk stasioner dan di lapangan masing-masing dilakukan sebanyak 480 kali pengambilan data yang dilakukan di 12 perlakuan pada setiap auger (auger 15 dan auger 20). Variasi perlakuan dibedakan berdasarkan jenis pupuk (Mutiara, Phonska,dan Pelangi), kecepatan (low-1 2000 dan low-2 1800), dan sproket (14 T dan 16 T). Pengujian mesin di lapangan meliputi, dosis penjatahan ketiga pupuk, kedalaman penjatah, perubahan dosis oleh rasio sproket, kapasitas lapangan, dan efisiensi lapangan. Penjatahan pupuk dengan dosis yang baik adalah pada kecepatan low-1 2000, dosis yang dihasilkan oleh tiap merek pupuk cukup baik karena memiliki error 0-10%, Kedalaman pupuk 7-8 cm, sproket 16 T menghasilkan dosis yang lebih tinggi dibandingkan sproket 14 T. Penjatahan pemupuk yang direkomendasikan yaitu pada kecepatan low-2 1800 sproket 16 T
karena memiliki waktu kerja yang tercepat dengan kapasitas lapang efektif sebesar 3850,27 m²/jam, efisiensi lapangan sebesar 81,51%.