Alat penghitung benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus)secara elektronis dengan sensor infra merah
Abstract
Pada era globalisasi dan informasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat dan majunya. Hal ini ditandai dengan lahirnya komputer beserta software penunjangnya. Perkembangan teknologi seperti ini telah merasuki semua bidang dan telah merubah pola kerja manusia menjadi semakin cepat, efektif dan efisien dalam mengolah sumber daya.
Pertanian merupakan salah satu bidang yang telah dirambah oleh teknologi digital dan komputer. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan pertanian semakin berkembang dan maju, sehingga lebih produktif dan menyenangkan. Perikanan sebagai salah satu bidang pertanian misalnya, penggunaan peralatan dengan teknologi yang lebih baik dalam budidaya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi.
Budidaya ikan patin merupakan salah satu komoditi perikanan yang memiliki prospek cerah. Ikan patin memiliki rasa daging yang lezat dan gurih sehingga memiliki harga jual yang tinggi. Menurut Susanto dan Amri (1996), budidaya ikan patin meliputi beberapa kegiatan. Secara garis besar, kegiatan ini dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan pembenihan dan pembesaran. Penghitungan benih ikan patin selama ini masih dilakukan secara manual. Penghitungan secara manual ini memiliki kecepatan dan keakuratan yang rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dirancang suatu alat penghitung benih ikan patin secara elektronik. Alat penghitung ini dirancang untuk mempercepat proses penghitungan dengan akurasi yang tinggi dan dengan biaya rendah. Alat penghitung benih ikan patin secara elektronik dengan menggunakan komputer ini nantinya dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak pengolah data untuk kepentingan para pengusaha atau petani ikan.
Tujuan penelitian ini adalah membuat alat penghitung benih ikan patin (Pangasius hypopthalmus) ukuran 12.70 mm (½"), 19.05 mm (¼"), dan 25.40 mm (1") (hasil sortiran petani pembenih) secara elektronis dengan sensor infra merah serta melakukan uji coba dan evaluasi alat.
Penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya terutama penelitian yang dilakukan oleh Prabowa (1999). Masalah yang dihadapi dalam penelitian-penelitian sebelumnya adalah adanya gelembung udara yang menyebabkan error dalam penghitungan. Selain itu error juga disebabkan overlaping. ...
