Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyuni, Ekawati Sri
dc.contributor.authorApriani, Lutfia Putri
dc.date.accessioned2023-12-10T23:35:45Z
dc.date.available2023-12-10T23:35:45Z
dc.date.issued2023-12-01
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132623
dc.description.abstractPariwisata berkelanjutan merupakan sebuah konsep wisata yang dimaksudkan untuk menciptakan kegiatan pariwisata yang selaras dengan alam, dan bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif dari kegiatan pariwisata terhadap lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kerja sama seluruh pihak dan tidak terbatas pada kalangan atau gender tertentu. Peran komunitas pecinta lingkungan menjadi sangat penting guna membangun kesadaran masyarakat untuk ikut serta menjaga kelestarian lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat eco-gender gap sebagai parameter kesadaran lingkungan berbasis gender dengan pemeliharaan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode mixed-method melalui penelitian kualitatif sebagai bagian dari penelitian awal yang dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif. Jumlah responden dan subyek penelitian kualitatif pada penelitian ini ditentukan melalui teknik purposive sampling. Responden berjumlah 30 rumah tangga dengan suami, istri, atau keduanya merupakan anggota komunitas pecinta lingkungan dengan subjek penelitian kualitatif berjumlah 5 orang yang merupakan Pengurus Program Ecovillage dan Komunitas Pecinta Lingkungan di Desa Wisata Batulayang. Penelitian ini menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman dan Uji Chi-Square pada data yang bersifat kuantitatif. Sementara itu hasil pada data kualitatif dianalisis melalui tiga tahap, yaitu reduksi, penyajian, dan verifikasi yang disusun menjadi narasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya Program Ecovillage telah cukup meningkatkan partisipasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar akan tetapi dalam penerapannya di lingkup rumah tangga, masih kurangnya kesadaran lingkungan yang berbasis gender sehingga terdapat gap antara suami dan istri dikarenakan pengelolaan lingkungan dalam rumah tangga kerap diasosiasikan sebagai bagian dari peran perempuan.id
dc.description.abstractIn order to reduce the detrimental effects of tourism on the environment, sustainable tourism seeks to develop tourism activities that are in harmony with the natural world. Cooperation from all parties—regardless of gender or group—is required to make this happen. The community of environmental enthusiasts plays a critical role in raising public awareness and encouraging participation in environmental preservation. The purpose of this study is to examine how gender-based environmental awareness and environmental maintenance relate to the degree of the eco-gender gap. This study employs a mixed-methods approach, first conducting qualitative research as part of the preliminary investigation and then moving on to quantitative research. Purposive sampling was used to make the decision regarding the study. The qualitative research subjects included 5 persons who were members of the Ecovillage Programme Management and Environmental Lovers Community in the Batulayang Tourism Village. The respondents comprised 30 houses with husbands, wives, or both belonging to the environmental community. On quantitative data, this study applies the Chi-Square Test and Spearman Rank Correlation Test. As a consequence of three steps of analysis—reduction, presentation, and verification—the findings from the qualitative data were combined into a descriptive narrative. The study's findings indicate that the Ecovillage Programme has sufficiently boosted community involvement to make people more concerned about the environment; yet, when it comes to its application in the home, there is still a gender gap in environmental consciousness.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEco-Gender Gap dalam Pemeliharaan Lingkungan di Desa Wisata (Kasus : Rumah Tangga Anggota Komunitas Pecinta Lingkungan di Desa Wisata Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor)id
dc.title.alternativeThe Eco Gender-Gap in Tourism Village Environmental Preservation (Case : of Householf Members of Environmental Community in Ecovillage Program of Batulayang Tourism Village, Cisarua District, Bogor Regency)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBatulayang Tourism Villageid
dc.subject.keywordEco-gender gapid
dc.subject.keywordEnvironmental preservationid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record