Analisis Perdagangan Pangan Halal Indonesia ke Negara-Negara Organisasi Kerja Sama Islam
Date
2023Author
Muhammad, Febrian
Ali, Khalifah Muhamad
Muthohharoh, Marhamah
Metadata
Show full item recordAbstract
OKI merupakan organisasi terbesar kedua di dunia sekaligus pusat pasar halal terbesar di dunia. Isu pangan yang menjadi tantangan global seiring bertumbuhnya populasi menguji performa Indonesia sebagai salah satu negara anggota OKI eksportir pangan terbesar yang pada faktanya, lebih dari ¼ pasokan makanan halal ke OKI di pasok oleh negara mayoritas non-muslim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa perdagangan Indonesia terhadap negara anggota OKI di sektor pangan halal, daya saing komoditas ekspor pangan halal Indonesia, serta faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi perdagangan pangan halal Indonesia dengan negara-negara OKI sebagai mitra dagangnya. Anggota OKI yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 41 negara OKI. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD), dan regresi data panel pendekatan Gravity model. Hasil penelitian menunjukan bahwa PDB per kapita negara Indonesia dan populasi negara mitra berpengaruh positif dan signifikan. Sementara itu, PDB per kapita negara mitra, jarak ekonomi, dan inflasi tidak berpengaruh secara signifikan. Organization of Islamic Cooperation (OIC) is the second largest organization in the world as well as the largest halal market center in the world. The food issue, which is a global challenge, tests Indonesia's performance as one of the OIC member countries. This study aims to analyze the performance of Indonesia's trade to OIC member countries in the halal food sector. The OIC members who are the objects of observation in this study are 41 countries. The method used is descriptive analysis, Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD), and panel data regression approach Gravity model. The results of the study show that the GDP per capita of Indonesia and the population of partner countries have a positive and significant effect. Meanwhile, GDP per capita of partner countries, economic distance, and inflation in OIC partner countries doesn’t have significant effect.
Collections
- UT - Syariah Economic [416]