Respon masyarakat sasaran terhadap proyek pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir: Kasus proyek "Wetlands International-Indonesia Programme" di desa Karangsong, kecamatan Indramayu, kabupaten Indramayu, propinsi Jawa Barat
Abstract
Pantai utara Jawa (Pantura) merupakan habitat bakau terbaik di pulau Jawa. Pantai utara Jawa memiliki laut yang tenang, areal yang sebagian besar berlumpur dan sungai-sungai besar yang bermuara di daerah tersebut. Sistem budidaya tambak telah dikenal di wilayah pantura sejak tahun 1480 berupa pemeliharaan ikan bandeng.
Akibat
dari penebangan
hutan
bakau
secara
besar-besaran
untuk
dikonversikan ke pertambakan, hutan bakau di Pantura menjadi salah satu area
yang mengalami perusakan paling besar.
Saat ini hanya ada 3.11 % dari total
keseluruhan area bakau di Pulau Jawa yang masih berada dalam kondisi baik.
Rusak atau hilangnya hutan bakau ini menyebabkan terputusnya siklus hidup
sumberdaya ikan dan udang di sekitarnya, abrasi pantai yang dapat menyapu
pemukiman penduduk dan semakin mudah meluasnya intrusi air laut ke arah daratan
dan menyebabkan sumur-sumur air tawar tidak lagi dapat dimanfaatkan.
Oleh
karena itu, tindakan pelestarian dan pengelolaan wilayah pesisir merupakan hal
penting yang harus dilakukan untuk mencapai pengelolaan dan pemanfaatan yang
lestari dan berkelanjutan.
Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan Hidup (LSM-LH) yang ada di Indonesia, yaitu Wetlands International-Indonesia Programme (WI-IP) peduli dengan adanya masalah yang dialami oleh masyarakat petambak di wilayah pantura serta masalah perusakan hutan bakau secara besar-besaran di wilayah tersebut. WI-IP memperkenalkan proyek Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan
Wilayah Pesisir dengan daerah sasaran Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu,..dst
Collections
- UT - Agribusiness [4401]