Show simple item record

dc.contributor.authorDewi, Lini Antinia
dc.date.accessioned2010-05-06T00:01:58Z
dc.date.available2010-05-06T00:01:58Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13213
dc.description.abstractTubuh manusia membutuhkan kandungan gizi yang cukup setiap harinya untuk memperoleh kesehatan. Salah satu kandungan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh adalah protein. Protein berfungsi untuk membentuk jaringan dalam tubuh. Kacang kedelai beserta olahannya merupakan salah satu sumber protein. Salah satu olahannya adalah susu kedelai cair murni. Susu kedelai merupakan susu nabati yang memiliki banyak manfaat. Susu kedelai sangat kaya akan zat gizi, bebas kolesterol, bebas laktosa, tidak menyebabkan alergi dan memiliki daya cerna tinggi. Kandungan gizi susu kedelai hampir setara susu sapi, sehingga produk susu kedelai ini cocok bagi konsumen yang tidak menyukai susu sapi atau yang memiliki intoleransi terhadap susu sapi. Susu kedelai juga memiliki harga yang lebih murah daripada susu sapi. Masyarakat Indonesia sudah mulai menyadari akan pentingnya mengkonsumsi susu. Kesadaran masyarakat kali ini dihadapi oleh beberapa permasalahan, salah satunya tingginya harga susu sapi. Meningkatnya harga susu sapi menyebabkan masyarakat khususnya menengah ke bawah sulit untuk memperoleh gizi dari produk susu. Susu kedelai cair murni tanpa merek dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memperoleh gizi. Namun belum semua kalangan memiliki pengetahuan akan manfaat dan kelebihan susu kedelai. Penduduk kota Jakarta selaku konsumen produk susu kedelai memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik tersebut akan memperlihatkan adanya perbedaan perilaku dalam menyikapi suatu produk. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik umum konsumen susu kedelai cair tanpa merek di kota Jakarta, mengidentifikasi proses keputusan pembelian susu kedelai cair murni tanpa merek khususnya di kota Jakarta dan mengidentifikasi sikap konsumen khususnya di kota Jakarta terhadap susu kedelai cair. Penelitian ini dilakukan dari bulan September hingga Oktober 2008 di pusat perbelanjan kota Jakarta. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah responden sebanyak 100 orang. Pengambilan contoh dilakukan dengan Convenience Sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk mengidentifikasi tujuan penelitian. Pengolahan data menggunakan analisis deskripstif alat analisis model multiatribut Fishbein. Karakteristik umum konsumen susu kedelai cair murni di kota Jakarta digambarkan melalui beberapa kategori. Menurut kategori usia, sebagian besar responden berada pada rentang usia 18 hingga 24 tahun. Menurut kategori jenis kelamin, 56 persen responden berjenis kelamin wanita. Menurut kategori pendidikan terakhir 33 persen responden merupakan lulusan sarjana. Menurut kategori pekerjaan, sebanyak 44 persen responden bekerja sebagai pegawai swasta. Menurut kategori pendapatan per bulan, sebanyak 45 persen responden memiliki pendapatan per bulan dengan kisaran antara Rp 1.000.000 hingga Rp 3.000.0001. Menurut kategori status marital, sebanyak 62 persen responden memiliki status belum menikah. Dalam melakukan keputusan pembelian konsumen melalui beberapa tahap keputusan pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan sebanyak 71 persen responden termotivasi oleh kesadaran akan pentingnya dan manfaat protein nabati. Setelah mengenali kebutuhannya, responden memiliki tingkat kepentingan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Sebanyak 51 responden menyatakan bahwa mengkonsumsi susu kedelai cair adalah penting. Motivasi 50 persen responden dalam mengkosumsi susu kedelai cair adalah untuk pemenuhan gizi. Menurut 86 persen responden menyatakan bahwa susu kedelai mampu menjadi alternatif pengganti susu sapi. Pada proses pencarian informasi, 49 persen responden memperoleh informasi dari media cetak. Pada informasi tersebut 64 persen responden memfokuskan perhatian pada manfaat susu kedelai cair. Pada proses evaluasi alternatif, 35 persen responden menjadikan atribut manfaat sebagai pertimbangan awal dalam membeli susu kedelai cair. Pada proses pembelian, 47 persen responden membeli di toko terdekat atau stan yang tersedia di pusat perbelanjaan. Proses pembelian dilakukan secara terencana oleh 48 persen responden. Sebanyak 43 persen responden mengkonsumsi pada waktu yang tidak tentu. Sebanyak 38 persen responden menyatakan cukup dipengaruhi oleh keluarga dan 37 persen menyatakan terpengaruh oleh gaya hidup ‘back to nature’ dalam mengkonsumsi susu kedelai cair. Sebanyak 43 persen responden mengeluarkan biaya Rp 10.001 hingga Rp 30.000 tiap bulan untuk membeli susu kedelai cair. Pada proses pasca pembelian, 79 persen responden puas atas atribut susu kedelai cair murni tanpa merek dan 96 persen menyatakan bahwa mereka akan melakukan pembelian kembali. Sebanyak 85 persen responden akan tetap membeli susu kedelai cair meskipun harga naik dan 91 persen menyatakan tidak akan mengganti susu kedelai cair dengan susu lainnya. Analisis sikap (Ao) dilakukan pada produk susu kedelai cair sebagai produk utama penelitian dan susu sapi cair sebagai pembanding. Responden menilai positif pada 10 atribut susu kedelai cair murni. Hal tersebut berarti konsumen memiliki sikap yang mendukung terhadap produk susu kedelai cair. Hanya sembilan atribut susu sapi yang dinilai positif, sedangkan atribut aroma dinilai negatif oleh responden. Hasil analisis skor sikap (Ao) terhadap susu kedelai cair sebesar 14,05 sedangkan susu sapi 8,18. Kategori tingkat kesukaan responden pada susu kedelai cair dinilai sangat baik dan susu sapi dinilai baik oleh konsumen. Hal-hal yang dapat direkomendasikan bagi produsen adalah memperbaiki atribut informasi kadaluarsa dengan cara mencantumkan informasi batas waktu kadaluarsa pada produk atau menyampaikan secara lisan pada saat dilakukan konsumen melakukan pembelian. Atribut perbandingan kadar air dan kedelai juga perlu diperhatikan agar kualitas susu kedelai tetap terjaga dan bermanfaat bagi konsumen. Produsen perlu mempertahankan atribut-atribut yang sudah dianggap baik oleh konsumen seperti kandungan gizi dalam susu, rasa, aroma dan kesegaran produk, ketersediaan produk. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan konsumen terhadap produk susu kedelai cair murni tanpa merek namun sebaiknya tidak dilakukan di pusat perbelanjaan atau mal.id
dc.publisherIPB (Bogor Agriculture University)
dc.titleAnalisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Susu Kedelai Cair Murni Tanpa Merek di Kota Jakartaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record