Show simple item record

dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.authorYuliandar, Dede
dc.date.accessioned2023-11-14T05:51:31Z
dc.date.available2023-11-14T05:51:31Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132129
dc.description.abstractPermasalahan klasik ekspor produk pertanian Indonesia ke pasar internasional selalu berulang, tak terkecuali dengan teh hitam. Komoditas yang menjadi salah satu andalan ekspor Indonesia ini masih dihadapkan pada setumpuk masalah. Perkembangan ekspor teh hitam Indonesia ke mancanegara terlihat cenderung berfluktuasi. Perkembangan ekspor teh hitam yang berfluktuasi tersebut menunjukkan bahwa pasar teh hitam Indonesia di dunia belum stabil. Salah satunya dikarenakan terjadinya kelebihan pasokan teh dunia dalam bentuk curah, dimana pada saat ini jumlah dari produksi teh dunia mencapai 3,8 juta ton per tahun sementara konsumsi teh dunia hanya 3,6 juta ton per tahun. Kondisi inilah yang membuat terjadinya over supply produksi teh dunia mencapai 0,2 juta ton per tahun (International Tea Committee, 2009). Melihat pada kondisi kelebihan pasokan teh dunia ini, menyebabkan terjadinya persaingan antar negara, sehingga agar produksi teh masing-masing negara dapat meningkat, maka negara pengekspor harus meningkatkan sisi kualitas teh yang akan diekspor. Adanya fluktuasi pada produksi teh hitam Indonesia, merupakan suatu tantangan dan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan volume ekspornya. Mengingat ekspor teh hitam Indonesia di pasar dunia rata-rata hanya 90.000 sampai 100.000 ton per tahun (ITC, 2009). Berkaitan dengan pemanfaatan peluang tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang aliran perdagangan ekspor teh hitam Indonesia yang bertujuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor teh hitam Indonesia ke negara tujuan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel dari tahun 2000-2010 pada sembilan negara tujuan ekspor teh hitam Indonesia, yaitu Rusia, Pakistan, Inggris, Malaysia, Jerman, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Belanda, dan Polandia. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari beberapa instansi terkait seperti Departemen Pertanian (Deptan), Direkrorat Jenderal Perkebunan, Biro Pusat Statistik (BPS) Pusat dan International Tea Committee serta penelusuran internet (Uncomtrade, Oanda, Indexmundi, dan Timeanddate). Penelitian-penelitian terdahulu juga digunakan sebagai sumber data sebagai pelengkap data yang diperlukan. Perumusan model merupakan langkah pertama dan yang paling penting harus dilakukan dalam mempelajari hubungan antara variabel-variabel. Model digunakan untuk memilih hubungan variabel-variabel dalam bentuk matematika dimana suatu perumusan ekonomi dipenuhi secara empirik. Aliran perdagangan komoditi pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan gravity model. Faktor-faktor yang digunakan untuk menganalisis ekspor teh hitam adalah GDP Indonesia, GDP negara tujuan ekspor, populasi negara tujuan ekspor, harga komoditas di negara tujuan ekspor, jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor, dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap rupiah. Analisis yang digunakan adalah regresi panel data dengan model logaritma natural. Transformasi model dalam bentuk log dapat mengurangi masalah heteroskedastisitas, hal ini disebabkan karena transformasi yang memapatkan skala untuk pengukuran variabel, mengurangi perbedaan nilai dari sepuluh kali lipat menjadi perbedaan dua kali lipat (Gujarati 2004). Variabel bebas yang berpengaruh positif terhadap ekspor teh hitam Indonesia adalah GDP negara tujuan ekspor, populasi negara tujuan dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap rupiah. Variabel yang memiliki pengaruh negatif terhadap ekspor teh hitam Indonesia adalah GDP Indonesia, harga teh hitam Indonesia di negara tujuan, dan jarak Indonesia dengan negara tujuan. GDP negara tujuan ekspor, populasi negara tujuan, harga teh hitam Indonesia di negara tujuan, jarak Indonesia dengan negara tujuan dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap rupiah signifikan dengan pengujian statistik-t pada taraf nyata satu persen. Dengan melihat faktor apa saja yang berpengaruh dalam model maka terdapat beberapa cara untuk bisa meningkatkan aliran perdagangan ekspor teh hitam Indonesia antara lain adalah Indonesia sebagai eksportir terbesar keenam teh di dunia dalam meningkatkan volume ekspor, sebaiknya mempertimbangkan potensi ekonomi dan non-ekonomi yang ada di negara-negara tujuan ekspor teh hitam Indonesia. Selain itu, Indonesia diharapkan juga dapat mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen negara-negara pengimpor yang mungkin memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan pangsa pasar teh hitam Indonesia dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dan bisa mengambil keuntungan dari hubungan perdagangan tersebut. Peningkatan produktivitas juga diharapkan bisa dilakukan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Agribusinessid
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Teh Hitam Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordExportid
dc.subject.keywordBlack Teaid
dc.subject.keywordGravity Modelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record