Show simple item record

dc.contributor.advisorAdhi, Andriyono Kilat
dc.contributor.authorPutra, Ginda Pramana
dc.date.accessioned2023-11-14T04:31:56Z
dc.date.available2023-11-14T04:31:56Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132119
dc.description.abstractSub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi nasional. Kontribusi ini dapat dilihat dari peranan sub sektor perkebunan terhadap PDB Indonesia yang semakin meningkat dan menunjukkan trend positif. Hal ini ditunjukkan dengan penigkatan PDB Indonesia paling besar untuk sub sektor perkebunan pada tahun 2005-2010, dimana terjadi peningkatan pada tahun 2008 yakni yang awalnya PDB subsektor perkebunan sebesar 81.595,50 miliar Rupiah pada tahun 2007 menjadi 106.186,40 miliar Rupiah pada tahun 2008 dan peningkatan ini terus terjadi hingga tahun 2010. Potensi sub sektor perkebunan ini membawa konsekuensi bagi pemerintah Indonesia dan seluruh stakeholder terkaituntuk terus dapat meningkatkan dan mengembangak potensi sub sektor perkebunan mengingat sub sektor perkebunan merupakan salah satu tulang punggung pemasukan negara dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Berbagai macam komoditi yang diusahakan dan diekspor oleh Indonesia, salah satu komoditi yang prospektif untuk dikembangkan adalah lada hitam. Pada tahun 2008 nilai ekspor lada hitam Indonesia mencapai US$ 103.581.147. Melihat kontribusi dan potensi komoditi ini terhadap perekonomian nasional maka sangat perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengembangkan komoditi lada hitam. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan kajiankajian terhadap komoditi lada hitam Indonesia. Berbagai permasalahan yang dihadapi komoditi ekspor perkebunan Indonesia, salah satu permasalahan tersebut adalah adanya fluktuasi ekspor komoditi perkebunan, dalam hal ini lada hitam. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS tahun 2010 diketahui bahwa perkembangan ekspor lada hitam Indonesia cenderung fluktuatif namun menunjukkan trend positif. Volume ekspor lada hitam terbesar terjadi pada tahun 2009, dimana volume ekspor lada hitam saat itu sebesar 37.702.503 Kg (BPS 2010). Fluktuasi volume ekspor lada hitam Indonesia serta laju pertumbuhan impor rata-rata per tahun lada Indonesia yang tinggi dan prospek pasar dunia lada hitam merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah Indonesia dan seluruh stakeholder terkait untuk meningkatkan daya saing, volume dan nilai ekspor lada hitam di pasar dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan suatu informasi dan pengetahuan terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan lada hitam Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor melalui kajian atau studi-studi yang berkaitan dengan hal tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel tahun 2000 hingga tahun 2009. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari beberapa instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin), International Pepper Community (IPC) dan penelusuran internet (Indexmundi, dan Timeanddate). Penelitian penelitian terdahulu juga digunakan sebagai sumber data sebagai pelengkap data yang diperlukan. Aliran perdagangankomoditi pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan gravity model. Faktor-faktor yang diduga dan digunakan untuk menganalisis aliran perdagangan lada hitam Indonesia adalah GDP negara asal ekspor, GDP negara tujuan ekspor, populasi negara tujuan ekspor, harga komoditas di negara tujuan ekspor,dan jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor. Data yang digunakan pada peneltian ini adalah data panel, yakni gabungan antara data cross section dan data time series. Data cross section adalah data satu waktu dimana dalam penelitian ini menggunakan data enam negara tujuan ekspor lada hitam Indonesia, yaitu USA, Jerman, Belanda, Prancis, Rusia dan Korea Selatan. Sedangkan untuk data time series adalah data deret waktu dimana dalam penelitian ini menggunakan data 10 tahun, yakni tahun 2000 hingga 2009. Variabel bebas yang berpengaruh positif terhadap aliran perdagangan teh hitam Indonesia adalah GDP negara tujuan ekspor, populasi negara tujuan dan harga komoditi lada hitam di negara tujuan. Variabel yang memiliki pengaruh negatif terhadap aliran perdagangan teh hitam Indonesia adalah GDP negara asal/Indonesia dan jarak Indonesia dengan negara tujuan ekspor. GDP Negara tujuan ekspor, GDP Indonesia, populasi negara tujuan ekspor, harga teh hitam Indonesia di negara tujuan ekspor signifikan dengan pengujianstatistik-t pada taraf nyata lima persen. Sedangkan jarak Indonesia dengan negara tujuan eksportidak signifikan dengan pengujian statistik-t pada taraf lima persen. Diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh dalam model maka terdapat beberapa cara untuk bisa meningkatkan aliran perdagangan lada hitam Indonesia antara lain adalah Indonesia sebagai eksportir terbesar kedua lada di dunia dalam meningkatkan volume ekspor, sebaiknya mempertimbangkan potensi ekonomi dan non-ekonomi yang ada di negara-negara tujuan ekspor lada hitam Indonesia sehingga laju pertumbuhan impor lada Indonesia dapat ditekan yang pada akhirnya surplus neraca perdagangan lada hitam Indonesia akan semakin besar dan tentunya mendatangkan pemasukan ataupun devisa bagi Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Agribusinessid
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aliran Perdagangan Lada Hitam Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAliran Perdaganganid
dc.subject.keywordLada Hitamid
dc.subject.keywordGravity Modelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record