dc.description.abstract | Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 di PT ESAPUTLii,
Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif meliputi gambaran umum perusahaan,
proses produksi benur vannamei, identifikasi sumber-sumber risiko produksi, dan
strategi penanganan risiko. Analisis kuantitatif dalam penilaian risiko yang
dilakukan pada penelitian ini didasarkan dengan pengukuran penyimpangan,
diantaranya adalah ragam (variance), simpangan baku (standard deviation),
koefisien variasi (coefficient variation), dan analisis pendapatan usaha.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sumber-sumber risiko yang
ada pada PT ESAPUTLii diakibatkan kesalahan dalam penyesuaian suhu dan
pemindahan induk, kelalaian dalam melakukan perkiraan induk vannamei yang
akan di ablasi, kelalaian dalam menjaga kebersihan bak, pengontrolan air pada
bak, dan sistem tata air yang menyebabkan penerimaan perusahaan menurun.
Hasil penilaian risiko yang menggunakan ukuran coefficient variation, diketahui
bahwa produksi benur vannamei pada unit PT ESAPUTLii adalah sebesar 12
persen. Nilai expected return sebesar 14.999.400 menunjukkan bahwa bisnis
produksi pembenihan udang vannamei memberi harapan perolehan hasil produksi sebesar 14.999.400 ekor untuk setiap produksi benur vannamei.
Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima
oleh PT ESAPUTLii pada kondisi tinggi sebesar Rp 310.215.046,00 dan
pendapatan yang diterima PT ESAPUTLii pada kondisi rendah sebesar Rp
110.491.362,00 hal ini tidak lain dikarekan adanya risiko produksi benur
vannamei. Hasil analisis pendapatan dalam kondisi tinggi diperoleh sebanyak 6
kali, pendapatan dalam kondisi normal diperoleh sebanyak 6 kali, dan pendapatan
dalam kondisi rendah sebanyak 8 kali. Hal ini sudah cukup menunjukkan dan
menjelaskan pentingnya penanganan risiko terhadap produksi benur vannamei di
PT ESAPUTLii.
Strategi penanganan risiko produksi benur vannamei pada PT ESAPUTLii
adalah dengan menggunakan strategi preventif yaitu, strategi yang bertujuan
untuk menghindari terjadinya risiko. Adapun tindakan preventif yang dapat
dilakukan yaitu, meningkatkan penanganan induk, peningkatan ketelitian
terhadap induk yang akan diablasi, pembersihan dan pengecekan kolam setiap
harinya, penambahan alarm terhadap bak larva, bak penampungan air, dan bak
induk, penambahan kolam berbentuk zig zag. | id |