Show simple item record

dc.contributor.advisorMaheswari, rarah Ratih Adjie
dc.contributor.advisorSutriyo
dc.contributor.authorSaid, Nabilah
dc.date.accessioned2023-11-13T06:28:27Z
dc.date.available2023-11-13T06:28:27Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131902
dc.description.abstractPemanfaatan dan penelitian susu kambing untuk diolah menjadi bahan pangan tambahan di Asia terutama Indonesia masih sangat terbatas karena masyarakat belum mengetahui manfaatnya secara keseluruhan, terutama untuk mengatasi gangguan kesehatan. Baunya yang khas (goaty) menyebabkan susu kambing lebih banyak dihindari daripada dimanfaatkan. Diversifikasi produk tersebut khususnya tablet effervescent sangat menarik untuk dilakukan karena beberapa sifat yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan tablet effervescent dari susu kambing sebagai upaya diversifikasi produk susu kambing dan mengetahui daya terima konsumen terhadap produk tersebut. Data-data yang didapatkan, ditabulasikan dan dibahas secara deskriptif. Uji organoleptik digunakan uji hedonik meliputi kesukaan terhadap penampakan umum, warna, aroma, rasa, dan dan waktu larut dari tablet effervescent. Hasil analisis susu kambing skim meliputi: pH 6,56, kadar protein 4,40%, kadar lemak 0,06%, kadar abu 0,76% dan kadar air 89,41%. Hasil analisis susu kambing skim bubuk meliputi: kadar protein 35,36%, kadar lemak 2,24%, kadar abu 7,72% dan kadar air 5,44%. Pembuatan tablet effervescent susu kambing direalisasikan melalui beberapa tahapan, yaitu (1) penimbangan, (2) pencampuran awal (premixing), (3) pembuatan larutan pengikat, (4) penambahan larutan pengikat, (5) pengayakan I (sieving 1), (6) pengeringan (drying), (7) pengayakan II (sieving II), (8) pencampuran lubrikan/lubrikasi (fase luar), (9) pengempaan dan (10) pengemasan. Metode yang digunakan adalah granulasi basah, yang mensyaratkan ruangan dengan RH maksimal 25% dan suhu maksimal 25°C. Evaluasi granul menunjukkan waktu alir granul sesuai standar yaitu 5 g/detik, sedangkan kompresibilitas granul tergolong dalam kriteria kurang sesuai karena berada dalam range 23-35%. Pengujian evaluasi tablet effervescent susu kambing sesuai dengan Departemen Kesehatan RI (1979) dan Departemen Kesehatan RI (1995) kecuali pada pengujian ukuran tablet. Tablet yang dihasilkan melebihi batas antara 4,93-11,10 mm, yaitu 13.07 mm. Karakteristik tablet effervescent susu kambing adalah kadar protein 12,81% (BK), kadar lemak 1,05% (BK), kadar abu 10,22% (BK) dan kadar air 1,71% (BB). Uji hedonik oleh panelis terhadap tablet effervescent susu kambing yang dihasilkan meliputi kesukaan terhadap penampakan umum, warna, aroma, rasa dan daya effervescing masih kurang disukai oleh panelis, dikarenakan tablet effervescent ini tergolong produk baru dan adanya kecendrungan panelis masih membandingkannya dengan tablet effervescent yang sudah beredar di pasaran.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTablet Effervescentid
dc.subject.ddcSusu Kambingid
dc.subject.ddcGranulasi basahid
dc.titlePembuatan Tablet Effervescent Berbahan Baku Susu Kambing sebagai Pangan Tambahan (Food Supplement) dengan Metode Granulasi Basahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordsusu kambingid
dc.subject.keywordgranulasi basahid
dc.subject.keywordFood Supplementid
dc.subject.keywordtablet effervescentid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record