Strategi Pemasaran Restoran Saung Gading Bogor
Abstract
Pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi menjadi peluang bagi pengembangan industri restoran. Hal tersebut dapat dilihat pengeluaran rata-rata per kapita untuk masyarakat Kota Bogor terhadap makanan dan minuman jadi dan siap saji yang meningkat yaitu Rp 51.007 di tahun 2008, Rp 61.323 di tahun 2009, dan Rp 73. 737 di tahun 2010. Hal ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk mengembangkan industri restoran, sehingga bermuculan restoran etnik ataupun yang lain seperti Restoran Saung Gading. Strategi pemasaran dibutuhkan agar dapat digunakan pelaku usaha untuk bertahan dalam persaingan dan meningkatkan penjualannya. Restoran Saung Gading membutuhkan strategi pemasaran karena perusahaan yang didirikan baru dan ingin meningkatkan omset penjualannya agar dapat mencapai target penjualan.
Peneliti dalam menjawab masalah penelitian mengunakan metode deksriptif. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dinas terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor dan wawancara dengan pihak pengelola restoran sendiri. Adapun data primer diperoleh dari wawancara panelis atau narasumber ahli dan observasi faktor internal menggunakan kueisioner Important Performance Analysis (IPA) pada 60 konsumen Restoran Saung Gading. Operasional penelitian dilanjutkan berdasarkan variabel yang diperoleh dalam analisis IPA dirumuskan dalam analisis SWOT. Tahapan selanjutnya setelah merumuskan strategi penerapan strategi pemasaran tersebut menggunakan Arsitektur Strategi.
Variabel kekuatan dan kelemahan atau faktor internal yang bisa dikendalikan oleh pihak restoran diperoleh dari hasil analisis IPA. Faktor kekuatan variabelnya yakni cita rasa khas, mutu kualitas produk, higienitas produk, harga yang sesuai kualitas, harga yang terjangkau, lokasi yang strategis, kebersihan dan kenyamanan, keramahtamahan pelayan, komunikasi pelayanan. Adapun faktor kelemahan internal yaitu belum memiliki sertfikat halal MUI, belum adanya jaminan bahan baku yang digunakan aman dikonsumsi dari BPOM, promosi belum dilakukan secara maksimal, variasi produk yang perlu ditambah, belum tersedianya fasilitas pendukung seperti musholla hot spot area dan area parkir yang masih kurang memadai. Untuk faktor eksternal diperoleh dari wawancara dengan narasumber ahli dalam hal ini pemilik restoran, manajer yang mengetahui keadaan persaingan restoran kota Bogor. Hasil analisis SWOT didapatkan delapan strategi yang bisa dilakukan oleh Restoran Saung Gading. Untuk S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada) dihasilkan strategi penetrasi pasar dan memperluas pangsa pasar. Sedangkan untuk S-T (menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman) dihasilkan strategi diferensiasi untuk memiliki keunggulan, meningkatkan pelayanan konsumen dan menjaga hubungan baik. Strategi W-O yang bisa dilakukan diantaranya membuat brosur untuk mempengaruhi pembeli potensial, meningkatkan fasilitas berupa penyedia area lapangan parkir yang memadai dan fasilitas lain seperti fasilitas hot spot, mushola, membuat riset kecil atas keinginan pembeli untuk membuat produk utama dan produk pelengkap dengan harga yang relatif terjangkau. Sedangkan strategi W-T didapatkan strategi menjamin kualitas produk dengan membuat sertifikasi MUI halal dan sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),
Setelah merumuskan SWOT peneliti membuat Rancangan Arsitektur strategik pemasaran yang merupakan peta untuk menghadapi tantangan dalam mencapai sasaran pemasaran perusahaan yaitu meningkatkan omset penjualan untuk mencapai target sebesar 80 juta per bulan. Kondisi internal dan eksternal perusahaan yang menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan rentan waktu. Serangkaian tahapan dalam perancanaan strategik program-program kerja dibetangkan ke dalam rentan waktu sekitar dua tahun yang terbagi dalam empat periode. Program yang dilakukan secara bertahap diantaranya : (1) Menguji kelayakan produk halal untuk mendapatkan sertifikat halal MUI. (2) Menguji kelayakan produk aman dari bahan untuk mendapatkan sertifikat ke BPOM. (3) Membuat iklan dengan replika tiga dimensi ayam dan bebek panggang untuk membangkitkan rasa keinginan (want). (4) Gencar melakukan kegiatan promosi (pelayanan delivery yang menjangkau wilayah Bogor dengan tidak ada batas minimal pemesanan). (5) Memberikan potongan harga bila melakukan pembelian dengan jumlah yang banyak. (6) Promosi hadiah dengan memberikan makan gratis kepada pengunjung yang berulang tahun. (7) Membuat website untuk mempromosikan produknya ke luar daerah. (8) Promosi dalam bentuk paket yang mengkombinasikan antara produk yang laku dengan produk yang kurang laku dipasaran. (9) Riset evaluasi produk dengan melakukan pengujian oganoleptik produk yang terkait dengan komposisi rasa, tekstur, penampakan dan aroma untuk mendapatkan rasa yang enak dibandingkan pesaingnya atau mendapatkan posisi deferesnsiasi yang istimewa. Hal tersebut perlu dilakukan karena banyak pesaing menawarkan cita rasa khas yang sama.
Program-program pemasaran yang dilakukan secara kontinu diantaranya adalah : (1) Pembuatan dan penyebaran brosur di tempat-tempat yang terdapat pembeli potensial di kawasan area Bogor Barat (Akademi Kebidanan, RS Marzuki Mahdi, RS Karya Bhakti, Supermaket Giant Yasmin, Perumahan Yasmin, Pom Bensin, Gedung Olahraga Badminton, Perumahan Menteng Asri dan perumahan lainya yang berada dekat dengan Saung Gading. (2) Kerjasama dengan Event Organizer (E.O) sebagai penyedia fasilitas tempat (acara nonton bola bareng, arisan, reuni dan acara lainya). (3) Membuat kotak saran dan kritik untuk menilai kinerja produk dan jasa yang ditawarkan. (4)Membuat kusioner yang diperuntukan kepada konsumen agar produk dinilai dan meminta saran produk-produk baru yang bersifat temporer atau sementara. (5) Kecepatan tangapan pramusaji. (6). Kecepatan juru masak menyajikan hidangan (7). Menjaga kebersihan tempat (8) Membangun Komunikasi yang baik dengan mengenali pelanggan tetap. (9). Membuat kuesioner untuk memunculkan produk yang temporer. Program strategi pemasaran dilakukan dalam rentan waktu dua tahun diharapkan strategi yang diterapkan efektif, efisen dan dapat mewujudkan target omset yang diiginkan restoran Saung Gading.
Collections
- UT - Agribusiness [4581]