Show simple item record

dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.authorMalik, Siti Wilda
dc.date.accessioned2023-11-13T02:46:10Z
dc.date.available2023-11-13T02:46:10Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131785
dc.description.abstractKetidakstabilan harga jagung dapat dilihat dari dua sisi. Pertama ketidakstabilan teknis karena pengaruh musim tanam dan iklim, seperti kekeringan dan banjir. Kedua, ketidakstabilan ekonomis karena pengaruh pasar, misalnya gejolak permintaan atau fluktuasi harga internasional yang tidak dapat diramalkan. Bila harga jagung diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar maka harga akan jatuh pada musim panen raya dan meningkat tajam pada musim paceklik ketidaksatabilan ini dapat merugikan petani pada saat musim panen dan memberatkan konsumen pada musim paceklik. Berdasarkan hal diatas maka perlu diketahui keterpaduan pasar jagung untuk mengetahui pengaruh perubahan harga di pasar konsumen terhadap produsen. Keterpaduan pasar ini penting untuk diketahui agar tujuan kebijakan harga, yang ditujukan kepada petani, dapat dilaksanakan secara efektif dan mengenai sasaran. Informasi mengenai integrasi pasar dapat menunjukkan seberapa besar perubahan relatif harga di tingkat petani akibat perubahan harga di tingkat konsumen. Maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam skripsi ini antara lain: 1) bagaimana integrasi pasar jagung di propinsi Jawa Timur dengan pasar internasional, 2) bagaimana implikasi kebijakannya terhadap perdagangan jagung. Hasil analisis dengan menggunakan metode Ordinary Least Square, menghasilkan dua persamaan integrasi pasar antara pasar domestik yaitu Jawa Timur dengan pasar acuan yaitu pasar internasional. Untuk melakukan analisis jangka pendek integrasi pasar digunakan nilai Indeks Keterpaduan Pasar (IMC, Index of Market Connection). Propinsi Jawa Timur untuk harga produsennya terintegrasi kuat dalam jangka pendek karena hasil IMC-nya > 1 yaitu sebesar 4,38, dan harga konsumen terintegrasi secara lemah dalam jangka pendek karena nilai IMC-nya > 1 yaitu sebesar 249,25. Nilai β2 untuk harga konsumen Jawa Timur sebesar 0,00428 dan untuk harga produsen Jawa Timur sebesar 0,0269. Maka dapat dikatakan bahwa harga konsumen dan produsen terintegrasi lemah dalam jangka panjang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Agribusinessid
dc.titleAnalisis integrasi pasar Jagung di propinsi Jawa Timur dengan pasar internasionalid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPriceid
dc.subject.keywordMarket integrationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record