| dc.description.abstract | Kebutuhan gula dalam negeri terus mengalami peningkatan akibat pertambahan penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat dan bertambahnya industri yang memerlukan bahan baku gula. Untuk meningkatkan produksi gula, pemerintah lebih memacu usahatani tebu lahan kering daripada usahatani tebu lahan sawah. Usahatani tebu lahan sawah banyak menghadapi persaingan dari komoditas lain seperti beras. Meskipun areal tebu lahan kering mengalami peningkatan, ternyata produktivitas tebu lahan kering lebih rendah daripada produktivitas tebu lahan sawah Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya pendapatan petani, pemborosan lahan dan mempengaruhi kinerja pabrik gula pada proses pengolahan tebu menjadi gula.
Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani tebu lahan kering pada musim tanam 1996/1997, menganalisis besarnya nilai tambah dan balas jasa terhadap faktor-faktor produksi pada pengolahan tebu menjadi gula dan menganalisis posisi pabrik gula dalam kegiatan produksi untuk mencapai titik impas dan tingkat profitabilitas
Penelitian dilakukan di wilayah kerja PG Sumberharjo, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer pada usahatani diperoleh dari petani dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti KUD, Dinas Perkebunan, Kantor Kecamatan dan lainnya. Jenis data primer yang dikumpulkan antara lain karakteristik petani, luas lahan garapan, dan lainnya, sedangkan data sekunder yang dikumpulkan antara lain deskripsi wilayah penelitian, potensi daerah dan keadaan alam serta monografi desa. Untuk analisis di pabrik gula, data primer diperoleh dari wawancara dengan staf atau karyawan pabrik gula | id |