Analisis hasil tangkapan kapal long line 36 GT di Perairan Samudera Hindia
View/ Open
Date
1998Author
Purwangka, Fis
Manurung, Djisman
Mangunsukarto, Kusman
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia yang memiliki kondisi geografis sedemikian rupa dikaruniai sumberdaya hayati
perikanan yang sangat potensial, sehingga sub sektor perikanan merupakan penghasil devisa yang
tidak sedikit jumlahnya. Peningkatan komoditas ekspor perikanan dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, namun demikian bila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki masih dapat ditingkatkan Iagi (Badan Pengembangan EksporNasional, 1993).
Total potensi ikan tuna untuk wilayah perairan Samudera Hindia termasuk ZEEI sebesar 216.275
ton/tahun atau 39,4 % dari total potensi ikan tuna Indonesia. Potensi untuk daerah-daerah Laut
Sulawesi dan utara Irian Jaya sebesar 106.861 ton/tahun atau 19,49 %. Laut Flores dan Selat Makasar
sebesar 75.478 ton/tahun atau 13,76 %. Laut Banda sebesar 49.886 ton/tahun atau 9,10 %. Laut
Maluku dan Teluk Tomini sebesar 46.815 ton/tahun atau 8,54 % dan Laut Arafura sebesar 53.071
ton/tahun atau 9,68 % (Direktorat Jendral Perikanan, 1997).
PT. Sari Segara Utama (SSU) merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang
penangkapan tuna segar dengan tujuan ekspor dan berlokasi di Benoa, Bali. Perusahaan ini memiliki
11 buah kapal tuna long liner. Fasilitas penunjang yang dimiliki meliputi cold storage, freezing
room, pembangkit tenaga Iistrik, sarana angkutan, kantor operasional dan ruang pengepakan.
Penelitian di perusahaan ini bertujuan antara Iain untuk menganalisa hasil tangkapan dengan melihat
alokasi waktu yang digunakan, jumlah hasil tangkapan dan hubungan dari kedua aspek tersebut pada
perikanan rawai tuna dengan ukuran kapal 36GT.