Analisis strategi pengembangan usaha peternakan ayam "Rancamaya Farm" di Kabupaten Bogor
Abstract
Penelitian ini dilakukan pada usaha peternakan ayam yang bernama “Rancamaya Farm”. Dalam menjalankan usahanya, Rancamaya Farm mengalami berbagai kendala. Kendala utama yang dihadapi yaitu Rancamaya Farm belum mampu dalam memenuhi semua permintaan yang ada. Permintaan ayam broiler hidup yang datang kepada Rancamaya Farm mencapai 377.146 ekor, sedangkan yang baru terpenuhi adalah sebanyak 284.620 ekor. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat, maka permintaan akan konsumsi ayam broiler juga akan semakin meningkat. Hal ini menyebabkan peluang dikembangkannya peternakan ayam broiler juga semakin meningkat. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dan agar mampu beradaptasi dengan situasi bisnis yang semakin dinamis maka perlu suatu strategi yang tepat. Dalam merumuskan strategi yang tepat tersebut, terlebih dahulu harus mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2012 hingga Juli 2012. Responden yang digunakan pada penelitian ini berasal dari pihak internal Rancamaya Farm yaitu 6 orang, dengan pertimbangan responden mengerti keadaan baik internal maupun eksternal perusahaan. Desain penelitian menggunakan metode deksriptif yaitu studi kasus. Alat bantu analisis yang digunakan yaitu matriks faktor internal (IFE) , matriks faktor eksternal (EFE), Matriks Internal-Eksternal (IE), Matriks Strenght Weakness Oportunity and Thread (SWOT), dan Arsitektur Strategi.
Berdasarkan hasil analisis internal yang telah dilakukan, Rancamaya Farm memiliki sembilan kekuatan dan tujuh kelemahan. Kekuatan Rancamaya Farm yaitu memiliki SOP kandang yang jelas dan terstruktur, memiliki perencanaan manajerial yang rapi dan detil, memiliki pasar ayam broiler dengan beragam ukuran berat, pemasaran yang luas mencakup Jakarta dan Jawa Barat, memiliki investor tetap, memiliki hubungan baik dengan pembeli, memiliki pegawai yang loyal, dan solid, telah melakukan pencatatan dan pelaporan untuk setiap transaksi, dan semua data telah terkomputerisasi. Kelemahan Rancamaya Farm yaitu kekurangan peralatan yang menyebabkan persiapan kandang tidak berjalan sesuai dengan SOP yang ditetapkan, alat-alat produksi yang digunakan masih manual, biaya produksi masih tinggi karena pembelian bahan baku utama melalui perantara tidak langsung kepada supplier, masih ada anak kandang yang tidak menjalankan SOP perusahaan yang ditetapkan, dan kemampuan anak kandang dalam hal analisis permasalahan pelaporan data produksi masih minim, belum menjalankan penelitian dan pengembangan, sistem data yang belum terintegrasi antara kantor pusat dengan kantor cabang.
Berdasarkan analisis eksternal yang dilakukan, maka Rancamaya Farm memiliki enam peluang dan tujuh ancaman dalam menjalankan usahanya. Peluang yang dihadapi Rancamaya Farm adalah pertumbuhan ekonomi masyarakat yang baik, banyaknya kampanye konsumsi protein yang memasukkan unsur memakan daging ayam yang dilakukan berbagai pihak, meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsumsi protein, adanya budaya memasak ayam pada perayaan tertentu, berkembangnya teknologi ayam broiler yang menghasilkan inovasi-inovasi untuk mengefisienkan usaha peternakan, banyak bermunculan aplikasi teknologi dan sistem manajemen untuk mempermudah manajerial perusahaan. Ancaman yang dihadapi oleh Rancamaya Farm adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar yang flutktuatif mempengaruhi harga bahan baku, inflasi yang dapat menurunkan daya beli masyarakat, mudahnya masyarakat terpengaruh akan isu-isu sosial seperti flu burung yang dapat menurunkan permintaan, rendahnya hambatan masuk membuat banyaknya pendatang baru di industri peternakan ayam, produk yang tidak terdiferensiasi membuat pembeli mudah beralih, banyaknya perusahaan integrator yang memiliki usaha peternakan ayam dari hulu sampai hilir.
Hasil Matriks IE menunjukkan posisi Rancamaya Farm berada pada sel II yang memberi rekomendasi untuk tumbuh dan kembangkan. Strategi yang paling sesuai dengan Rancamaya Farm adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Matriks SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yaitu, melakukan ekstensifikasi produksi, meningkatkan volume penjualan dengan pembeli saat ini dan memperluas pemasaran, membuat sisterm HRD, meningkatkan pengaplikasian teknologi produksi, membuat Sistem Informasi Manajemen terintegrasi, memperbarui sistem kontrak Rancamaya Farm, melakukan integrasi ke depan, melakukan penelitian dan peramalan produksi, pasar, penjualan, dan harga untuk mengurangi risiko produksi dan pasar. Selanjutnya, dilakukan tahap keputusan dengan menggunakan Arsitektur Strategi. Pada analisis dengan menggunakan Arsitektur Strategi akan direncanakan implementasi strategi yang sesuai dan berdasarkan pada jangka waktu yang telah ditentukan yaitu lima tahun.
Collections
- UT - Agribusiness [4770]
