Analisis Strategi Bersaing Perusahaan Furniture Rotan (Studi Kasus: PT Rattanland Furniture. Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)
Abstract
PT Rattanland Furniture merupakan salah satu perusahaan eksportir furniture
rotan yang berlokasi di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. PT
Rattanland Furniture telah melakukan upaya untuk memenangkan persaingan di dalam
industri kerajinan dan furniture rotan. Hampir selama sebelas tahun, PT Rattanland
Furniture menerapkan promosi produk melalui internet atau marketing online.
Meskipun telah menerapkan pemasaran online, jumlah kontainer furniture yang
diekspor perusahaan cenderung menurun. Strategi promosi online yang diterapkan PT
Rattanland Furniture ternyata belum dapat menjamin peningkatan jumlah kontainer
yang diekspor. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman PT Rattanland
Furniture dalam rangka menghadapi persaingan usaha dan merumuskan alternatif
strategi bersaing.
Pemilihan PT Rattanland Furniture sebagai lokasi penelitian dilakukan secara
sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan ini merupakan
salah satu perusahaan yang sudah memiliki strategi bersaing dalam memenangkan
persaingan bahan baku maupun dalam kegiatan pemasaran. Kabupaten Cirebon
dikenal sebagai salah satu daerah pusat kerajinan rotan sehingga sengaja dipilih
sebagai lokasi penelitian dengan asumsi tingginya tingkat persaingan dalam
memperoleh bahan baku. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik
pengamatan langsung (observasi), melakukan wawancara secara mendalam (indepth)
dan pengisian kuisioner. Data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menentukan
faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan serta
teori keunggulan bersaing dengan bantuan analisis Strategi Generik Porter. Data
kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan alat bantu berupa matriks EFE, matriks IFE, matriks SWOT yang akan sedikit disimpulkan dengan pendekatan implikasi
kebijakan.
Hasil analisis dengan menggunakan matriks IE menunjukkan total skor bobot
rata-rata matriks IFE sebesar 3.008 dan matriks EFE sebesar 3,703 dan berada pada
sel I yaitu kondisi tumbuh dan berkembang (build and grow). Hal ini menggambarkan
PT Rattanland Furniture memiliki posisi internal kuat dan eksternal yang kuat. Dalam
posisi ini perusahaan masih terus tumbuh dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan
dan memperbaiki kelemahan dengan mengunggulkan kekuatan untuk terus
berkembang.
Dari hasil analisis diperoleh faktor kunci kekuatan utama yang dimiliki oleh
PT Rattanland Furniture yaitu memiliki beragam pilihan produk merupakan kekuatan
terbaik. Faktor kelemahan utama yang menjadi kendala utama perusahaan untuk
bersaing yaitu..mekanisme pengawasan karyawan yang belum berjalan. Faktor
peluang utama yang perlu dimanfaatkan oleh PT Rattanland Furniture yaitu
munculnya trend pembelian furniture berbahan dasar dari alam. Ancaman utama yang
perlu diantisipasi yaitu kelangkaan bahan baku di Kabupaten Cirebon.
Analisis strategi dengan matriks SWOT diperoleh empat strategi yaitu;
strategi SO (menjalin aliansi strategi dengan perusahaan furniture di kawasan Benua
Asia dan Afrika dan mengikutkan pegawai dalam pelatihan untuk pengembangan
desain furniture), strategi WO (memperbaiki manajemen produksi dan membangun
kontrak kerja dalam pengelolaan manajemen perusahaan subkontrak), strategi ST
(mengaktifkan kembali forum asosiasi pengusaha kerajinan rotan), dan strategi WT
(merestrukturisasi organisasi perusahaan). Saran untuk PT Rattanland Furniture
diantaranya perusahaan perlu menyeimbangkan antara alternatif strategi bersaing
dengan strategi marketing online. Selain itu disarankan dilakukan perbaikan kondisi
internal terlebih dahulu.
Collections
- UT - Agribusiness [4770]
