Show simple item record

dc.contributor.advisorPriatna, Wahyu
dc.contributor.authorDemiyati, Trisna
dc.date.accessioned2023-11-08T08:45:21Z
dc.date.available2023-11-08T08:45:21Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131230
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis kelayakan nonfinansial investasi pengusahaan perkebunan rakyat kelapa sawit yang meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan aspek ekonomi, serta aspek lingkungan di Desa Budi Asih, Kec. Pulau Rimau, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan seluas 80 ha dengan sistem bagi hasil; (2) menganalisis kelayakan finansial investasi pengusahaan perkebunan rakyat kelapa sawit bagi investor maupun pemilik lahan di Desa Budi Asih, Kec. Pulau Rimau, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan seluas 80 ha dengan sistem bagi hasil; (3) menganalisis manfaat tambahan (incremental benefit) yang dihasilkan bagi pemilik lahan dengan adanya sistem bagi hasil; (4) menganalisis nilai pengganti (switching value) pada nilai produksi (produktivitas TBS; harga jual TBS) dan biaya variabel sebagai batas yang bisa ditolerir oleh investor maupun pemilik lahan terhadap investasi pengusahaan perkebunan rakyat kelapa sawit di Desa Budi Asih, Kec. Pulau Rimau, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan seluas 80 ha dengan sistem bagi hasil agar tetap layak secara finansial. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) karena terdapat investasi perkebunan rakyat kelapa sawit dengan sistem bagi hasil. Data yang digunakan adalah data primer (observasi langsung dan wawancara) dan data sekunder (data statistik mengenai kelapa sawit yang ada di Publikasi Badan Pusat Statistik, Direkorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Penjualan Hasil Pertanian, instansi lain yang terkait, serta internet). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kelayakan aspek nonfinansial. Analisis kuantitatif dilakukan dengan analisis finansial melaui cash flow, laporan laba/rugi, kriteria investasi (NPV, IRR, Net B/C ratio, Payback Period) dan analisis nilai pengganti (switching value). Berdasarkan hasil analisis kelayakan aspek non-finansial yang dilakukan dalam pengusahaan budidaya kelapa sawit pada perkebunan rakyat seluas 80 ha yang ada di Desa Budi Asih, Kec. Pulau Rimau, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan dengan sistem bagi hasil tersebut saat ini tidak layak dilaksanakan namun dapat dilanjutkan dengan beberapa penyesuaian tambahan. Penyesuaian tambahan ini berkaitan dengan kelancaran usaha di masa yang akan datang yang antara lain (1) rencana pemasaran (2) perbaikan perawatan tanaman seperti penggunaan pupuk yang mengandung unsur B dan penambahan drainase, (3) menuliskan jadwal kegiatan dan penyelesaian usaha (4) menyegerakan pendaftaran tanah di Pejabat Pembuat Akta Tanah, (5) tidak lagi melakukan pembakaran saat land clearing, (6) peninjauan dan perbaikan infrastruktur jalan oleh pemerintah setempat. Berdasarkan analisis kelayakan finansial pada analisis kriteria investasi, investor memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan bagi pemilik lahan. Kriteria investasi bagi pemilik lahan dihasilkan NPV>0 sebesar Rp 983.132.527,25; Net B/C>1 sebesar 2,15; IRR>DR sebesar 13,74 persen; dan payback period<25 tahun selama 13,038 sehingga layak untuk dilaksanakan. Kriteria investasi investor dihasilkan NPV>0 sebesar Rp 1.425.349.441,46; Net B/C>1 sebesar 3,70; IRR>DR sebesar 21,13 persen; dan payback period<25 tahun selama 9,133 sehingga layak untuk dilaksanakan. Berdasarkan analisis kelayakan finansial terdapat incremental net benefit bagi pemilik lahan sebesar Rp 3.605.687.500,00 dengan adanya investasi perkebunan kelapa sawit tersebut. Berdasarkan analisis nilai pengganti terhadap nilai produksi (perkiraan produktivitas TBS; harga jual TBS) dan biaya variabel bagi pemilik lahan dan investor dihasilkan penurunan perkiraan produktivitas dan harga jual TBS lebih sensitif dibandingkan peningkatan biaya variabel maksimal. Penurunan perkiraan produktivitas dan harga jual TBS maksimal bagi pemilik lahan adalah 26,92 persen dan peningkatan biaya variabel maksimal adalah 50,76 persen. Penurunan perkiraan produktivitas dan harga jual TBS maksimal bagi investor adalah 38,31 persen dan peningkatan biaya variabel maksimal adalah 80,83 persen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Agribusinessid
dc.titleAnalisis kelayakan investasi perkebunan kelapa sawit dengan sistem bagi hasil di Desa Budi Asih, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordOil palmid
dc.subject.keywordInvest fesibility analysisid
dc.subject.keywordSmallholderid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record