Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwono, Joko
dc.contributor.authorRoseriza, Anisa
dc.date.accessioned2023-11-08T08:39:05Z
dc.date.available2023-11-08T08:39:05Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131224
dc.description.abstractSalah satu koperasi susu yang masih aktif di Kabupaten Bogor adalah Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor yang menaungi 247 angggota aktif di tahun 2011. KPS Bogor merupakan salah satu koperasi yang masih bisa bertahan walaupun pernah mengalami permasalahan internal antara pihak pengurus dengan anggota pada masa lalu. Hal ini pernah membuat KPS Bogor mengalami kemunduran kinerja karena banyak anggota tidak puas terhadap kinerja usaha maupun organisasinya. Setelah beberapa tahun setelah permasalahan ini terselesaikan, menjadi bahan kajian yang menarik untuk diteliti mengenai kinerja KPS Bogor. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh data yang menunjukkan bahwa performa keuangan KPS Bogor yang tidak terlalu baik pada tiga tahun terakhir ini. Selain itu, dari segi performa non keuangannya pun menujukkan gejala yang sama yang mana jumlah anggota aktif yang semakin menurun. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis dan pengukuran kinerja KPS Bogor dengan menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja KPS Bogor pada tahun 2011 dengan pendekatan Balanced Scorecard dan merekomendasikan langkah-langkah strategis bagi KPS Bogor untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya di masa akan datang Jumlah sampel digunakan dalam penelitian adalah 30 peternak yang merupakan anggota aktif KPS Bogor. Pengambilan sampel dalam cluster dilakukan dengan metode purpossive sampling. Untuk wawancara dalam rangka untuk mengetahui sasaran strategis, ukuran hasil pada setiap perspektif dan pembobotan setiap perspektif, sasaran strategis dan ukuran hasil dilakukan dengan pihak koperasi yang dianggap memahami visi dan misi koperasi dengan baik. Pemilihan responden untuk hal ini dilakukan dengan metode purpossive sampling dengan respondennya yaitu Ketua Koperasi dan Manajer Koperasi. Penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC) dalam membantu analisis kinerja KPS Bogor dan metode Costumer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui indeks kepuasan anggota koperasi. Penelitian ini hanya mencakup evaluasi kinerja, sedangka tahap formulasi dan implementasi diasumsikan telah dilaksanakan oleh KPS Bogor sebelumnya. Analisis kinerja dengan metode BSC ini meliputi empat perspektif yakni perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pada perspektif pelanggan yang menjadi sasaran strategi adalah (1) kepuasan anggota terhadap pelayanan KPS Bogor dengan ukuran hasilnya dilihat dari indeks kepuasan pelanggan dan (2) partisipasi anggota dengan ukuran hasil yang digunakan adalah pertumbuhan jumlah anggota aktif dan tingkat kehadiran anggota dalam RAT. Perspektif keuangan memiliki sasaran strategi meliputi (1) pendapatan koperasi dengan ukuran hasil yang digunakan adalah total pendapatan, (2) rasio keuangan, dengan ukuran hasil yang digunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan (3) nilai SHU dengan ukuran hasil yang digunakan adalah total perolehan SHU dan jumlah SHU yang dibagikan kepada anggota tahun 2011. Untuk perspektif proses bisnis internal, sasaran strategi yang digunakan adalah (1) produksi unit usaha dengan ukuran hasil yang digunakan adalah peningkatan produksi susu oleh anggota, peningkatan produksi pakan ternak, peningkatan penjulan waserda, peningkatan pejualan pelteknak, peningkatan modal kerja USP, (2) perbaikan mutu susu, ukuran hasil nya adalah nilai kandungan lemak, protein, total solid, dan TPC, dan (3) terjalinnya kerjasama dengan pihak ketiga, ukuran hasilnya jumlah kerjasama yang terjalin. Dan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, sasaran strateginya ada dua yakni (1) kompetensi dan profesionalitas karyawan, ukuran hasil yang digunakan adalah jumlah karyawan yang cakap menggunakan komputer, jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan, tingkat kehadiran karyawan, dan (2) penyuluhan pada anggota anggota ukuran hasil yang digunakan adalah jumlah penyuluhan yang diberikan kepada anggota. Berdasarkan hasil analisis kinerja dengan Balanced Scorecard diperoleh hasil bahwa skor kinerja dari perspektif pelanggan adalah 17,03 persen, skor kinerja perspektif keuangan adalah 11,49 persen, skor kinerja perspektif proses bisnis internal 20,06 persen, dan skor kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah 4,82 persen persen. Penjumlahan skor kinerja dari keempat perspektif ini adalah 53,4 persen sehingga kinerja KPS Bogor pada tahun 2011 termasuk pada kategori kurang sehat (BBB). Ini artinya perlu dilakukan evaluasi kembali dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja KPS Bogor di masa mendatang. Langkah strategis yang perlu dilakukan KPS Bogor dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya di masa akan datang adalah memperbaiki kualitas pakan dan harga susu peternak untuk perspektif pelanggan. Meningkatkan pejualan ke pasar non anggota dan memperluas pemasaran produk susu murni untuk perspektif keuangan, memperbaiki kualitas susu anggota dan mencari bantuan permodalan eksternal bagi Unit Simpan Pinjam (USP) untuk perspektif proses bisnis internal dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yakni anggota dan karyawan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Agribusinessid
dc.titleAnalisis kinerja koperasi produksi susu (Studi kasus: Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor Jawa Barat)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPerformance analysisid
dc.subject.keywordBalanced Scorecardid
dc.subject.keywordKPS Bogorid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record