| dc.description.abstract | Salah satu koperasi susu yang masih aktif di Kabupaten Bogor adalah
Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor yang menaungi 247 angggota aktif di tahun
2011. KPS Bogor merupakan salah satu koperasi yang masih bisa bertahan
walaupun pernah mengalami permasalahan internal antara pihak pengurus
dengan anggota pada masa lalu. Hal ini pernah membuat KPS Bogor mengalami
kemunduran kinerja karena banyak anggota tidak puas terhadap kinerja usaha
maupun organisasinya. Setelah beberapa tahun setelah permasalahan ini
terselesaikan, menjadi bahan kajian yang menarik untuk diteliti mengenai kinerja
KPS Bogor. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh data yang menunjukkan bahwa
performa keuangan KPS Bogor yang tidak terlalu baik pada tiga tahun terakhir
ini. Selain itu, dari segi performa non keuangannya pun menujukkan gejala yang
sama yang mana jumlah anggota aktif yang semakin menurun. Oleh karena itu,
pada penelitian ini dilakukan analisis dan pengukuran kinerja KPS Bogor dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC). Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kinerja KPS Bogor pada tahun 2011 dengan pendekatan Balanced
Scorecard dan merekomendasikan langkah-langkah strategis bagi KPS Bogor
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya di masa akan datang
Jumlah sampel digunakan dalam penelitian adalah 30 peternak yang
merupakan anggota aktif KPS Bogor. Pengambilan sampel dalam cluster
dilakukan dengan metode purpossive sampling. Untuk wawancara dalam rangka
untuk mengetahui sasaran strategis, ukuran hasil pada setiap perspektif dan
pembobotan setiap perspektif, sasaran strategis dan ukuran hasil dilakukan
dengan pihak koperasi yang dianggap memahami visi dan misi koperasi dengan baik. Pemilihan responden untuk hal ini dilakukan dengan metode purpossive
sampling dengan respondennya yaitu Ketua Koperasi dan Manajer Koperasi.
Penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC) dalam membantu
analisis kinerja KPS Bogor dan metode Costumer Satisfaction Index (CSI) untuk
mengetahui indeks kepuasan anggota koperasi. Penelitian ini hanya mencakup
evaluasi kinerja, sedangka tahap formulasi dan implementasi diasumsikan telah
dilaksanakan oleh KPS Bogor sebelumnya.
Analisis kinerja dengan metode BSC ini meliputi empat perspektif yakni
perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pada perspektif pelanggan yang
menjadi sasaran strategi adalah (1) kepuasan anggota terhadap pelayanan KPS
Bogor dengan ukuran hasilnya dilihat dari indeks kepuasan pelanggan dan (2)
partisipasi anggota dengan ukuran hasil yang digunakan adalah pertumbuhan
jumlah anggota aktif dan tingkat kehadiran anggota dalam RAT. Perspektif
keuangan memiliki sasaran strategi meliputi (1) pendapatan koperasi dengan
ukuran hasil yang digunakan adalah total pendapatan, (2) rasio keuangan, dengan
ukuran hasil yang digunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas
dan (3) nilai SHU dengan ukuran hasil yang digunakan adalah total perolehan
SHU dan jumlah SHU yang dibagikan kepada anggota tahun 2011. Untuk
perspektif proses bisnis internal, sasaran strategi yang digunakan adalah (1)
produksi unit usaha dengan ukuran hasil yang digunakan adalah peningkatan
produksi susu oleh anggota, peningkatan produksi pakan ternak, peningkatan
penjulan waserda, peningkatan pejualan pelteknak, peningkatan modal kerja USP,
(2) perbaikan mutu susu, ukuran hasil nya adalah nilai kandungan lemak, protein,
total solid, dan TPC, dan (3) terjalinnya kerjasama dengan pihak ketiga, ukuran
hasilnya jumlah kerjasama yang terjalin. Dan untuk perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, sasaran strateginya ada dua yakni (1) kompetensi dan
profesionalitas karyawan, ukuran hasil yang digunakan adalah jumlah karyawan
yang cakap menggunakan komputer, jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan,
tingkat kehadiran karyawan, dan (2) penyuluhan pada anggota anggota ukuran
hasil yang digunakan adalah jumlah penyuluhan yang diberikan kepada anggota.
Berdasarkan hasil analisis kinerja dengan Balanced Scorecard diperoleh
hasil bahwa skor kinerja dari perspektif pelanggan adalah 17,03 persen, skor
kinerja perspektif keuangan adalah 11,49 persen, skor kinerja perspektif proses
bisnis internal 20,06 persen, dan skor kinerja perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan adalah 4,82 persen persen. Penjumlahan skor kinerja dari keempat
perspektif ini adalah 53,4 persen sehingga kinerja KPS Bogor pada tahun 2011
termasuk pada kategori kurang sehat (BBB). Ini artinya perlu dilakukan evaluasi
kembali dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja KPS Bogor di masa
mendatang.
Langkah strategis yang perlu dilakukan KPS Bogor dalam memperbaiki
dan meningkatkan kinerjanya di masa akan datang adalah memperbaiki kualitas
pakan dan harga susu peternak untuk perspektif pelanggan. Meningkatkan
pejualan ke pasar non anggota dan memperluas pemasaran produk susu murni
untuk perspektif keuangan, memperbaiki kualitas susu anggota dan mencari
bantuan permodalan eksternal bagi Unit Simpan Pinjam (USP) untuk perspektif
proses bisnis internal dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yakni
anggota dan karyawan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. | id |