dc.description.abstract | Pangalengan sebagai salah satu sentra sayur Jawa Barat merupakan salah satu
daerah yang terkena dampak dari perubahan permintaan pasar maupun inovasi yang
terjadi. Dalam menyikapi hal tersebut, petani Pangalengan pada umumnya telah
menerapkan inovasi dalam kegiatan usahatani. Pangalengan dengan sumber inovasi yang
tersedia telah menerapkan inovasi yang terdiri dari inovasi benih unggul, input produksi
yang ramah lingkungan, media tanam, hingga penggunaan green house. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap inovasi dalam
pendekatan kewirausahaan.
Penelitian ini melihat inovasi melalui pendekatan kewirausahan ditingkat petani
melalui inovasi sederhana. Inovasi tersebut meliputi, adopsi inovasi (innovation
adoption), inovasi hasil sendiri (generation innovation), sejauh mana lingkup percobaan
hal baru yang dilakukan petani, dan tingkat inovasi. Penelitian melihat bagaimana petani
melakukan berbagai perubahan yang terjadi dalam menghadapi peluang secara ekonomi.
Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji beberapa hal inovasi ditingkat petani sayur yang
terdiri dari 1) bagaimana hubungan antara tingkat inovasi, adopsi inovasi (innovation
adoption), inovasi hasil sendiri (generation innovation), dan lingkup percobaan hal baru
ditingkat petani Kecamatan Pangalengan. 2) Melihat sejauh mana sumber-sumber inovasi memberikan kebaruan inovasi terhadap petani sayur di Kecamatan Pangalengan. 3)
Melihat pengaruh demografi terhadap tingkat adopsi inovasi (innovation adoption)
ditingkat petani sayur di Kecamatan Pangalengan.
Melalui analisis jalur diketahui bahwa tingkat adopsi inovasi berpengaruh searah
namun dengan nilai yang tidak signifikan terhadap tingkat inovasi hasil sendiri.
Innovation generation yang dilakukan oleh petani sejauh ini hanya merupakan respon
dari perubahan lingkungan yang terjadi. Hadirnya benih baru, teknologi mutakhir dan
sarana produksi terbaru tidak menjadi faktor utama petani didalam melakukan innovation
generation. Lingkup percobaan merupakan salah satu bentuk dari terjadinya kolaborasi
pengetahuan dari adopsi inovasi yang pernah dilakukan dan inovasi hasil sendiri sebagai
suatu pengalaman. Hasil analisis menunjukan nilai hubungan searah pada adopsi inovasi
dan inovasi hasil sendiri dengan hubungan adopsi inovasi yang bernilai signifikan,
sedangkan inovasi hasil sendiri tidak menunjukan nilai yang signifikan. Hasil ini
menunjukan bahwa hanya adopsi inovasi sangat menentukan keputusan dalam melakukan
percobaan di bidang input, metode, dan alat baru. Analisis jalur berakhir pada tingkat
inovasi sebagai endogenous variable yang dalam model dipengaruhi oleh lingkup
percobaan yang dilakukan dan adopsi inovasi. Pencapaian inovasi yang dipengaruhi oleh
lingkup percobaan dan adopsi inovasi meliputi keragaman komoditi yang diusahakan,
perubahan produk, perlakuan pascapanen, penggunaan teknologi, pemasaran, dan
pengenalan hal baru.
Selain hasil tersebut, penelitian ini menjelaskan sejauh mana sumber inovasi
berpengaruh kepada adopsi inovasi. Urutan peringkat berdasarkan kelompok sumber
inovasi adalah perusahaan penyedia input, lembaga masyarakat, pembeli, PPL dan
lembaga pemerintah, dan terakhir adalah lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Akan
tetapi konfirmasi dengan menggunakan analisis jalur hanya kelompok perusahaan input
yang berpengaruh signifikan. Terakhir, penelitian ini menyimpulkan hanya faktor usia
dan pengalaman usahatani yang memiliki hubungan secara erat terhadap adopsi inovasi. | id |