Analisis Risiko Produksi Buah Naga (Studi Kasus : Sabila Farm, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta)
Abstract
Buah naga merupakan komoditas buah-buahan yang mulai diperhatikan dan dikembangkan oleh petani di Indonesia. Permintaan buah naga di Indonesia tinggi, namun masih dipenuhi oleh buah naga impor. Selama kurun waktu mulai dari bulan Januari tahun 2012 hingga bulan Juni 2012 terhitung impor buah naga dari Vietnam dengan sebanyak 5 ribu Ton dengan nilai USD 4,2 juta, Malaysia sebanyak 149,4 Ton dengan nilai USD 117,4 ribu, dan Singapura sebanyak 2,9 Ton dengan nilai USD 3.393. Permintaan buah naga yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi buah naga di Indonesia tinggi.
Sabila Farm merupakan salah satu produsen buah naga yang terkenal di Provinsi Yogyakarta. Produksi buah naga Sabila Farm tidak selalu mengalami Hasil yang menguntungkan, sering kali terjadi penyimpangan atau fluktuasi produksi dari yang diharapkan Sabila Farm. Hal ini akan mempengaruhi jumlah produksi buah naga, dan akhirnya mempengaruhi pendapatan perusahaan. Dalam perkembangan usaha buah naga Sabila Farm, Sabila Farm melakukan strategi pengelolaan risiko yaitu diversifikasi. Oleh karena itu, dapat dianalisis alternatif gengelolaan risiko untuk mengatasi risiko produksi yang dihadapi Sabila Farm. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi yang muncul pada budidaya buah naga di Sabila Farm, (2) menganalisis tingkat risiko produksi pada kegiatan spesialisasi dan diversifikasi buah naga di Sabila Farm, (3) menganalisis strategi yang dilakukan Sabila Farm dalam menurunkan risiko produksi pada budidaya buah naga, dan (4) melakukan simulasi terhadap
presentase penggunaan jumlah tiang untuk buah naga merah dan buah naga putih. Penelitian ini dilakukan di Sabila Farm yang berlokasi di Kelurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan ketersediaan data untuk memenuhi kebutuhan penelitian. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2012 hingga Mei 2012. Data penelitian diperoleh dengan cara observasi, Wawancara, dan diskusi dengan pihak Sabila Farm, selanjutnya data diolah dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis.kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif meliputi analisis risiko produksi berdasarkan produktivitas dan pendapatan pada kegiatan Spesialisasi dan kegiatan diversifikasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko meliputi variance, standard deviation, dan coefficient variation erta melihat pengaruh kegiatan diversifikasi dalam menurunkan risiko. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4610]