Persepsi dan perilaku remaja dalam menggunakan ponsel: kasus remaja SMA Kornita Bogor
Abstract
Telepon seluler (ponsel) merupakan salah satu alat komunikasi yang sedang
berkembang pesat saat ini, sehingga ponsel banyak digunakan oleh siapapun
diseluruh dunia. Ponsel dalam kehidupan manusia memiliki banyak manfaat
sebagai media komunikasi yang dapat menyampaikan maupun memperoleh
informasi, selain ponsel memiliki banyak manfaat ponsel juga memiliki banyak
bahaya. Dengan adanya ponsel tersebut, tentunya akan mempengaruhi persepsi
remaja terhadap ponsel dan perilaku remaja dalam menggunakan ponsel. Oleh
karena itu, seberapa jauhkah ponsel berpengaruh terhadap persepsi remaja
terhadap ponsel dan perilaku remaja dalam menggunakan ponsel akan menjadi
permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui persepsi remaja terhadap ponsel, untuk mengetahui perilaku remaja
dalam menggunakan ponsel, dan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
remaja terhadap ponsel dengan perilaku remaja dalam menggunakan ponsel.
Penelitian ini dilakukan di SMA Komita Bogor. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa banyak dari kalangan siswanya yang sudah menggunakan ponsel. Selain itu secara geografis (akses pada jalan raya) pada lokasi penelitian tersebut siswanya mudah menjangkau fasilitas-fasilitas ponsel yang berada pada lingkungan kampus IPB.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA Kornita yang berumur 16-18
tahun. Responden terbagi atas 3 tingkat, yaitu: kelas satu berjumlah 11 orang.
kelas dua berjumlah 11 orang dan kelas tiga berjumlah 12 orang. Penentuan
kelasnya diambil secara sengaja (purposive), sedangkan untuk responden diambil
dari siswa yang memiliki ponsel dan dilakukan secara acak. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survey, yang dilengkapi
dengan wawancara yang nantinya digunakan untuk melengkapi hasil analisis.
Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan tabulasi silang (crosstabs) dan tabel frekuensi, sedangkan data hasil wawancara digunakan sebagai ilustrasi untuk melengkapi hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja SMA Kornita tepat dalam mempersepsikan ponsel. Ketepatan remaja dalam mempersepsikan ponsel ini cenderung tidak mempengaruhi perilaku remaja dalam menggunakan ponsel, tetapi perilaku tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Secara umum remaja berperilaku agak buruk, kadangkala remaja menggunakan ponsel pada waktu jam belajar berlangsung, menggunakan ponsel di sembarang tempat, mengisi pulsa ponsel secara boros, dan menggunakan ponsel semata-mata dengan tujuan hiburan. Namun hal itu dilakukan karena dianggapnya penting dan mendadak.
Faktor individu yang mempengaruhi persepsi remaja terhadap ponsel yaitu cenderung jenis kelamin. Dimana remaja laki-laki lebih banyak yang tepat dalam mempersepsikan ponsel dibandingkan remaja perempuan yang kebanyakan kurang tepat dalam mempersepsikan ponsel. Perbedaan ini disebabkan remaja perempuan lebih sering menggunakan ponsel, sehingga mereka kurang menyadari adanya bahaya dalam menggunakan ponsel. Mereka lebih melihat ponsel sebagai alat komunikasi yang bermanfaat dan praktis karena mudah dibawa-bawa dan bentuk yang semakin bervariasi dan unik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hubungan status ekonomi, persepsi remaja terhadap ponsel dan perilaku remaja dalam menggunakan ponsel cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan
(situasi). Dengan demikian teori yang dikemukakan oleh Calhoun dan Joan (1995)
relevan dalam menunjukkan hubungan status ekonomi, persepsi remaja terhadap
ponsel dan perilaku remaja dalam menggunakan ponsel.