Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrakusumaatmaja, Sutara
dc.contributor.authorYanuarti, Rizqi Aliyah
dc.date.accessioned2023-11-02T02:40:21Z
dc.date.available2023-11-02T02:40:21Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130094
dc.description.abstractPenetapan harga dasar garam rakyat terbaru yang dikeluarkan tahun 2011, belum diketahui apakah banyak memberikan solusi positif terhadap petani garam rakyat atau tidak. Indikator keefektivan penetapan harga dasar garam rakyat dapat dilihat dari besarnya harga garam rakyat yang berlaku ditingkat petani saat panen diatas atau sama dengan harga dasar garam rakyat. Lokasi pengambilan data primer dilakukan di Desa Bumimulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Desa Bumimulyo merupakan sentra produksi garam rakyat terbesar di Kabupaten Pati. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi seberapa banyak petani dan lembaga tataniaga garam rakyat di Desa Bumimulyo yang mengetahui informasi penetapan harga dasar garam rakyat, 2) menganalisis efektivitas peranan penetapan harga dasar garam rakyat terhadap pendapatan petani garam rakyat di Desa Bumimulyo dan 3) menganalisis sistem tataniaga garam rakyat di Desa Bumimulyo. Waktu pengambilan data primer dan data sekunder dilakukan selama bulan Februari-Mei 2012. Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden (petani dan lembaga tataniaga garam rakyat) melalui kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku referensi, internet, informasi dari berbagai instansi seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kabupaten Pati, Kantor Kelurahan Desa Bumimulyo dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis pendapatan digunakan untuk mengukur perubahan pendapatan petani garam rakyat, sedangkan analisis tataniaga untuk mengetahui besarnya marjin tataniga, farmer’s share dan rasio keuntungan dan biaya yang diterima petani garam rakyat. Pengolahan data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007. Berdasarkan hasil penelitian, para petani dan lembaga tataniaga garam rakyat banyak yang tidak mengetahui adanya informasi penetapan harga dasar garam rakyat. Namun, pada umumnya petani garam rakyat merasakan dampak tidak langsung dari adanya penetapan harga dasar garam rakyat yang ditunjukkan dari penilaian responden terhadap kondisi harga, produksi, kualitas, biaya produksi dan pendapatan dalam usahatani garam rakyat tahun 2011. Mayoritas petani garam rakyat menilai kondisi harga garam rakyat dan pendapatan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan untuk produksi, kualitas, biaya produksi dirasa tetap. Penerapan harga dasar garam rakyat di Desa Bumimulyo belum berjalan efektif. Hal ini ditunjukkan dari harga rata-rata penjualan garam rakyat di tingkat petani masih dibawah harga dasar garam rakyat. Kondisi tersebut terjadi karena mayoritas petani garam rakyat menjual langsung hasil panennya kepada makelar yang di buktikan dengan saluran tataniaga I dan II. Ikatan hubungan kemitraan yang kuat diantara petani dan makelar menyebabkan petani percaya bahwa harga yang ditetapkan makelar tersebut sudah umum dipasaran. Ketidakefektivan penetapan harga dasar garam rakyat menyebabkan petani garam rakyat responden kehilangan surplus pendapatan sebesar Rp 2.760.600 untuk petani pemilik penggarap dan Rp 2.836.080 untuk petani bagi hasil. Sebagai komoditas strategis, usaha menerapkan harga dasar garam rakyat di tingkat petani harus benar-benar diupayakan agar pendapatan yang diperoleh petani garam rakyat lebih besar sehingga dapat menjadi insentif peningkatan produksi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai R/C rasio untuk petani pemilik penggarap dan bagi hasil pada saat harga garam rakyat riil tahun 2011 besarnya hanya 1,51 dan 1,24. Namun, apabila harga riil garam rakyat sesuai dengan ketetapan harga dasar garam rakyat, nilai R/C rasio untuk masing-masing petani meningkat menjadi 1,63 untuk petani pemilik penggarap dan 1,34 untuk petani bagi hasil.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studie - Resources and Environmental Economicsid
dc.titleEfektivitas penetapan harga dasar Garam rakyat terhadap pendapatan petani Garam rakyat (studi kasus: Desa Bumimulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordSaltid
dc.subject.keywordFloor priceid
dc.subject.keywordFffectivenessid
dc.subject.keywordIncomeid
dc.subject.keywordSalt farmersid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record