Analisis pola subkontrak, dan nilai tambah pengolahan pada industri kecil jadi rotan: Studi kasus Industri Kecil Barang jadi rotan di Sentra Industri R otan Tegalwangi, Kecamatan Waru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
View/ Open
Date
1998Author
Djunaidi, Edi
Mangkuprawira, Syafri
Suryana, Rita Nurmalina
Metadata
Show full item recordAbstract
Permintaan produk barang jadi rotan dunia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi yang cukup besar untuk memasok kebutuhan dunia akan barang jadi rotan, sehingga pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan ekspor barang jadi rotan untuk memperoleh nilai tambah yang lebih besar, meningkatkan devisa negara, dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan tataniaga ekspor rotan yang antara lain kebijakan tentang larangan ekspor rotan asalan dan ba;:ang setengah jadi. Hampir seluruh basil penjualan ekspor mebel rotan dan kayu diperoleh dalam bentuk US$, sedangkan biaya produksi seluruhnya memakai rupiah. Tidak sedikitpun menggunakan dolar. Karena itulah di tengah merosotnya nilai rupiah sekarang ini, ekspor mebel rotan dan kayu menjadi sangat menguntungkan bagi perajin dan tentunya negara.
Tujuan dari diadakannya praktek lapang ini, yaitu : (1) mengetahui karakteristik pengusaha industri
kecil rotan dalam pola subkontrak; (2) melihat nilai kualitatif yang diterima oleh industri kecil
dalam hubungannya dengan penerapan pola subkontrak dalam industri rotan; (3) mengetahui dan
menganalisis nilai tambah pengolahan rotan di tingkat industri kecil barang jadi rotan; (4)
mengetahui tingkat pendapatan yang ditcrima oleh industri kecil barang jadi rotan.
Collections
- UT - Agribusiness [4530]