dc.description.abstract | Tanaman pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai
ekonomis. Bagian terbesar dari hasil panen buah pala adalah daging buahnya yang
merupakan suatu potensi bahan baku yang sangat besar untuk dimanfaatkan. Akan
tetapi, daging buah pala sering dibuang dan dijadikan sebagai limbah setelah
diambil biji dan fulinya dan hanya sebagian kecil saja yang menggunakan daging
buah pala. Salah satu pemanfaatan daging buah pala adalah pembuatan manisan
pala, yang umumnya dilaksanakan oleh usaha kecil rumah tangga. Pembuatan
manisan pala merupakan alternatif usaha yang menguntungkan, karena usaha ini
dapat dijadikan sebagai usaha pokok maupun sampingan untuk pendapatan
keluarga. Cara pembuatannya sederhana, biaya yang diperlukan tidak mahal,
penampilan produk cukup menarik, dan adanya dukungan
pemerintah dalam membantu pengembangan usaha kecil dan industri rumah
program dari
tangga akan mendorong terjadinya peningkatan jumlah unit usaha tersebut.
Munculnya usaha-usaha kecil manisan pala dan terbukanya peluang untuk
pengembangan usaha, akan berdampak pada semakin tingginya tingkat persaingan
antar unit usaha dalam meraih pangsa pasar dan pelanggan. "Usaha Rama" merupakan salah satu Home Industry (industri rumah tangga) penghasil manisan pala yang terletak di Kabupaten Aceh Selatan. Dalam menjalankan bisnis ini, "Usaha Rama" masih menghadapi berbagai kendala dalam pengembangan usaha baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, "Usaha Rama" harus merumuskan strategi yang mampu menjawab permasalahan yang dihadapi untuk dapat bertahan dan berkembang di industri manisan pala. Hal ini memerlukan serangkaian proses analisis internal maupun eksternal untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan erat dengan pengembangan usaha ini secara berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal "Usaha Rama", dan (2) merumuskan strategi yang dapat diterapkan pihak "Usaha Rama" sesuai dengan kondisi lingkungan usaha.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung (observasi), dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari informasi yang mendukung dari instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta dari berbagai literatur perpustakaan yang relevan lainnya. Metode perumusan dan pemilihan strategi dilakukan berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSP. | id |