Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorEbenheard, Ronald
dc.date.accessioned2023-11-01T09:02:28Z
dc.date.available2023-11-01T09:02:28Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129781
dc.description.abstractRoti merupakan makanan yang banyak dikonsumsi di berbagai negara, bahkan dijadikan sebagai makanan pokok karena sarat akan kandungan gizi yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral Roti merupakan produk pangan yang populer dan konsumennya tersebar di berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Secara umum roti terdiri dari dua jenis, yaitu roti manis dan roti tawar. Roti tawar biasa dikonsumsi sebagai sarapan pagi dengan menggunakan bahan pengisi seperti margarin, coklat dan selai. Roti manis mempunyai nilai kalori cukup tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif pilihan konsumsi oleh para konsumen karena dapat mengenyangkan dan rasanya yang beraneka ragam. Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam usaha bakery ini adalah mengenai distribusi pemasaran. Masalah ini dipicu oleh sifat alamiah produk yang tidak tahan lama dan mudah rusak. Oleh karena itu, diperlukan pengalokasian produk secara tepat, cepat dan melalui saluran distribusi yang tepat dengan mempertimbangkan biaya guna memenuhi permintaan. Hal tersebut dikarenakan Venus Bakery mengalokasikan produk Roti Unyil berdasarkan jumlah permintaan masing-masing outlet. Venus Bakery merupakan salah satu usaha roti yang sangat berkembang pesat di wilayah Kotamadya Bogor didukung dengan sistem distribusinya yang juga unik. Pada waktu berdiri, Roli Venus tidak memiliki outlet sehingga menyebabkan permintaan konsumen yang begitu besar sehingga Roti Venus Bakery kesusahan dalam menyediakan pasokan produk. Lalu dengan berkembangnya waktu, Roli Venus Bakery menyediakan pasokan roti yang bertambah terus seiring dengan bertambahnya outlet. Pada tahun 2006 hingga awal tahun 2007, pasokan Roti Unyil Venus mencapai 5.402.182 roti dengan kerjasama 11 outlet, menyebabkan pasokan roti tidak habis melainkan banyak yang tersisa, sehingga menyebabkan. meningkatnya biaya penyimpanan dan biaya transportasi Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumberdaya yang terbatas secara optimal. Linear Programming berhubungan dengan pemecahan masalah- masalah praktis dan teoritis dimana jumlah tertentu harus dimaksimilisasi ataupun diminimalisasi dengan ketentuan bahwa berbagai penghalang- penghalang teknis, institusional dan finansial teratasi pula. Linear Programming mencakup perancanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang. optimal yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu yang paling baik (menurut model matematis) diantara alternatif-alternatif yang mungkin dengan fungsi linier. Model tranportasi merupakan suatu model yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Model ini digunakan untuk meminimumkan biaya pengiriman barang dari daerah asal (origin) ke daerah tujuan (destination). Persoalan transportasi berkenaan dengan suatu program distribusi serta pengangkutan barang tertentu dari daerah sumber ke beberapa tempat tujuan, sehingga dengan program itu diperoleh jumlah ongkos angkut yang sekecil-kecilnya. Optimalisasi adalah pencapaian suatu tindakan atau keadaan yang terbaik dari sebuah masalah keputusan di bawah pembatasan sumber daya yang tersedia. Optimalisasi adalah suatu usaha pencapaian terbaik penggunaan faktor seefisien mungkin. Optimalisasi linier berkaitan dengan penentuan nilai-nilai ekstrim dari sebuah fungsi linier. Persoalan optimalisasi ini dapat dibagi dalam dua bagian utama, yaitu persoalan maksimisasi dan minimisasi. Secara umum persoalan optimalisasi terbagi atas dua jenis yaitu optimalisasi kendala dan optimalisasi tanpa kendala. Penerapan metode Transportasi diawali dengan menyusun Tabel Matriks Awal Minimisasi Biaya Transportasi yang terdiri dari jumlah permintaan produk, jumlah penawaran produk dan biaya angkut. Pembangunan model transportasi adalah fungsi tujuan. Fungsi tujuan dan model yang telah dibangun diawali dengan penulisan "MIN". Lalu dirumuskan ke dalam model transportasi yang lerdin dari fungsi tujuan dan fungsi kendala. Pembangunan model memiliki beberapa kendala yaitu kendala produksi, kendala faktor dummy, dan kendala di daerah permintaan. Maka akan didapat output komputer berupa analsis Primal yang memberikan suatu gambaran mengenai jumlah alokasi distribusi yang paling optimal setelah dilakukan perhitungan minimalisasi biaya distribusi serta Reduce Cost yang memberikan gambaran tentang perubahan nilai pada fungsi tujuan apabila nilai variabel mengalami perubahan. Analisis dual memberikan gambaran bahwa adanya perbaikan nilai fungsi tujuan karena naiknya ketersediaan sumberdaya yang dimiliki (RHS) sebesar 1 unit, dan Analisis sensitivitas merupakan suatu gambaran mengenai selang kepekaan apabila terjadi perubahan pada kondisi optimum. Analisis sensitivitas dilakukan setelah solusi optimal tercapai untuk mengetahui sejauh mana perubahan pada koefisien dan ketersediaan sumberdaya tidak akan mengubah solusi optimal Pengaruh perubahan dapat dilihat dari selang kepekaan yang terdiri atas batas maksimum (allowable increase) dan batas minimum (allowable decrease). Batas maksimum (allowable increase) merupakan batas kenaikan nilai kendala yang diijinkan agar tidak mengubah kondisi optimal. Sedangkan batas minimum (allowable decrease) merupakan batas penurunan nilai kendala yang diijinkan agar tidak mengubah kondisi optimal. Semakin sempit selang kepekaan yang dimiliki oleh suatu kendala, maka akan semakin peka kendala tersebut dalam mengubah solusi optimal yang telah tercapai. Analisis sensitivitas tersebut ada dua bagian yaitu analisis sensitivitas nilai pada koefisien fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai ruas kanan kendala (RHS). Dari analisis optimalisasi diatas dilakukan perbandingan dengan kondisi aktual sehingga didapat penyimpangan dalam alokasi produk dan biaya distribusi Hasil dari penelitian ini adalah saran dan perbaikan berupa alokasi produk yang optimal dan biaya distribusi yang optimal dalam melakukan kegiatan optimalisasi distribusi sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu alokasi distribusi optimal dan minimalisasi biaya transportasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgroindustriid
dc.titleAlokasi distribusi roti "Unyil Venus" produksi Venus Bakery Bogor,Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordRoti manisid
dc.subject.keywordSistim distribusiid
dc.subject.keywordProgram Linier Optimalisasiid
dc.subject.keywordTeknik analisa dataid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record