Show simple item record

dc.contributor.advisorBaga, Lukman Mohammad
dc.contributor.authorGani, Wahyuli Riza
dc.date.accessioned2023-11-01T06:48:41Z
dc.date.available2023-11-01T06:48:41Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129722
dc.description.abstractPerubahan struktur perekonomian Indonesia dari yang berbasis sektor primer menjadi yang berbasis sektor sekunder dan tersier menyebabkan peranan sektor industri dalam menggerakkan perekonomian semakin meningkat. Industri yang secara garis besar terbagi dua yaitu industri besar dan menengah (1 B/M) serta industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKR) mempunyai peranan yang berbeda. Pada tahun 2004 IKKR Indonesia mampu menyerap 59,82 persen dari pekerja pada sektor industri, namun dari segi output IKKR hanya mampu menghasilkan 9,32 persen dari total nilai output sektor industri Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat produktivitas IKKR sangat kecil. Rendahnya produktivitas IKKR disebabkan oleh berbagai permasalahan yang dihadapi tentama masalah kekurangan modal. Untuk mengatasi hal ini pemerintah berupaya memberikan jalan keluar, salah satunya dengan memberikan alternatif sumber modal dengan melibatkan lembaga keuangan yang ada. Dikeluarkannya paket-paket bantuan kredit seperti Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), dil diharapkan dapat membantu IKKR yang dahulunya hanya bertumpu pada modal sendiri yang relatif kecil bisa memperoleh tambahan modal untuk meningkatkan usahanya. Kabupaten Tanah Datar yang merupakan kabupaten terkecil di Sumatera Barat, memiliki jumlah IKKR yang cukup banyak. Sebagai salah satu sektor yang cukup berperan dalam menggerakkan perekonomian dan menyerap tenaga kerja, seharusnya industri kecil di Kabupaten Tanah Datar ini bisa lebih maju. Namun pada kenyataannya, IKKR belum bisa berproduksi maksimal, karena terbentur oleh masalah dana Bank yang merupakan alternatif sumber modal formal terbesar bagi IKKR, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas IKKR melalui kredit yang ditawarkannya. Namun penyaluran kredit ini bisa dibilang belum efektif sebab belum mampu meningkatkan produktivitas IKKR secara signifikan. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi karakteristik pengusaha dan usaha IKKR di Kabupaten Tanah Datar yang memanfaatkan kredit bank, (2) merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit bank oleh IKKR di Kabupaten Tanah Datar, (3) mengidentifikasi atribut kredit bank yang ideal bagi IKKR di Kabupaten Tanah Datar, (4) menganalisis sikap IKKR terhadap kredit Bank BRI, Bank Nagari dan BPR, dan (5) mengetahui kredit bank mana yang paling ideal bagi IKKR di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat dengan objek penelitian (KKR yang bergerak di bidang agribisnis serta memanfaatkan kredit Bank BRI, Bank Nagari dan BPR. Bank-bank tersebut dipilih secara sengaja (purposive). Penelitian ini dilakukan pada Bulan Februari sampai Maret 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara langsung dengan pengusaha IKKR, dan data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi terkait. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap data. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode deskriptif analitik. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode analisis fungsi permintaan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit serta analisis model sikap multiatribut angka ideal untuk melihat penilaian debitur terhadap bank berdasarkan atribut-atribut kredit...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcKreditid
dc.titleFaktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit serta penilaian kredit bank yang ideal:studi kasus industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record