Studi efektifitas dua formulasi atrazine dalam mengendalikan gulma pada pertanaman tebu (saccharum officenarum L.) di lahan kering
Abstract
Penelitian ini bertujuan untnk mengetahui efektifitas dua formulasi atrazine
pada beberapa tingkat dosis dalam mengendalikan gulma pada pertanaman tebu lahan kering.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 1997 sampai dengan Oktober 1997 di pertanaman tebu
lahan kering Pabrik Gula Jati Tujuh, PT Rajawali Nusantara, lndramayu, Jawa Barat. Metode
penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal. Susunan perlakuan terdiri atas 3 ulangan sebagai kelompok dan 12 perlakuan pengendalian gulma. Perlakuan pengendalian gulma terdiri atas dua formulasi herbisida atrazine yaitu Atrazine 80 WP dan Atrazine 500 FW masing-masing dengan dosis 1, 2, 3, 4 kg/ha dan 1, 2, 3, 4 l/ha. Sebagai pembanding digunakan herbisida Gesaprim 80 WP (750 g/kg atrazine) dan Gesapri.Jn 500 FW (475 g/l atrazine)
masing-masing dengan dosis 2 kg/ha dan 2 l/ha, perlakuan manual dan perlakuan kontrol. Total
satuan percobaan adalah 36 buah. Petak percobaan berukuran 6.25 m x 10 m untuk setiap satu satuan percobaan, sehinggga luas lahan seluruhnya 2 250 m2.
Pengamatan dilakukan pada persentase penutupan gulma total, bobot kering gulma dominan dan
keracunan terhadap tanaman tebu. Pada awal dan akhir percobaan dilakukan analisis vegetasi.
Hasil analisis vegetasi sebelum dan setelah aplikasi atrazine menunjukkan adanya empat spesies
dominan di areal percobaan, yaitu : Echinochloa coloman, Digitaria adscendens, Borreria alata
dan Mimosa invisa.