dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe, kunyit, emulawak terhadap performan, lemak abdominal dan rasio HDL:LDL daging dada
broiler.
Ternak yang digunakan, DOC sebanyak 150 ekor yang dipelihara lima minggu. Ransum penelitian mengandung protein kasar 22,5 % dan energi metabolis 3000 kkal/kg. Perlakuan dalam penelitian ini adalah ransum komersil (RK) dan ransum basal (RB) sebagai kontrol, ransum basal + 0,5 % jahe + 0,5% kunyit + 0,5 % temulawak (HR), ransum basal + 1 % jahe + 1 % kunyit + 1% temulawak (HM),
dan ransum basal + 1,5 % jahe + 1,5 % kunyit + 1,5 % temulawak (HT). Ransum dan
air minum diberikan ad libitum.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 10 ekor ayam. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), dan, dilanjutkan dengan Uji Kontras Ortogonal (Steel dan Torie, 1994).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan konsumsi ransum 2014,10-
2512,51 g/ekor/35 hari, pertambahan bobot badan 970,72-1607,61 g/ 35 hari, dan
konversi ransum 1,56-2,07. Dengan penambahan jahe, kunyit dan temulawak nyata
(P<0,05) menurunkan konsumsi ransum yang disebabkan karena menurunnya
palatabilitas ransum sehingga pertambahan bobot badan lebih rendah dan
meningkatkan konversi ransum. tetapi pada perlakuan HT nilai konversi ransum
tidak berbeda dibandingkan kontrol. Tingkat mortalitas tertinggi pada perlakuan HR
diikuti HT, RB, HM dan terendah RK. Indek produksi terbaik pada penelitian ini .RK
261,73 diikuti RB 190,38, HT 152,22, HR 137,57, dan terendah HM 116,51.
Perlakuan herbal HT mempunyai indeks produksi lebih baik dari perlakuan herbal
lainya. Sedangkan untuk persentase lemak abdominal dengan perlakuan HM dan HT
nyata (P<0,05) lebih rendah dari perlakuan lainya, persentase terkecil HM 0,73%,
kemudian HT 0,86%, HR 1,13%, RK 1,21% dan RB 1,48%. Rasio HDL:LDL
dengan penambahan herbal tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. | id |