Show simple item record

dc.contributor.advisorParakkasi, Aminuddin
dc.contributor.advisorJoseph, G.
dc.contributor.authorIlman
dc.date.accessioned2023-10-31T23:47:36Z
dc.date.available2023-10-31T23:47:36Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129424
dc.description.abstractPeternakan merupakan salah satu sektor pertanian yang menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan protein hewani. Oleh karena itu perlu adanya usaha pengembangan di sektor tersebut. Banyak kendala yang umum terjadi dalam usaha peternakan, khususnya pada usaha ternak mamalia iaiah sulitnya memperoleh sumber pakan yang berkualitas baik untuk mendapatkan pertumbuhan ternak yang cepat dan bereproduksi tinggi. Hal ini disebabkan, semakin terbatasnya ketersediaan lahan untuk memproduksi bahan baku pakan yang berkualitas tinggi. Semua vitamin yang diketahui esensial untuk pertumbuhan, hidup pokok dan kesehatan. Vitamin A (alkohol dan aklehida) memegang peranan dalam kesuburan/fertilitas. Dalam keadaan defisiensi vitamin A, spermatogenesis berhenti/ditahan pada level spermatid (pada tikus); keadaan sebaliknya akan terjadi bila diberi vitamin A. Vitamin E mempunyai peranan dalam fungsi reproduksi betina dan jantan, dalam pencegahan berbagai bentuk degenerasi organ yang berhubungan dengan reproduksi. Pcrlu diperhatikan bahwa status vitamin A juga sangat tergantung pada kecukupan konsumsi protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan vitamin A dan vitamin E terhadap reproduksi tikus putih dan untuk mengetahui pengaruh level protein terhadap penampilan reproduksi tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 2003 bertempat di labrotorium Ilmu Nutrisi Temak Potong dan Kerja. Temak yang digunakan sebanyak 36 ekor tikus putih, terdiri dari 9 ekor tikus jantan dan 27 ekor tikus putih betina. Pemberian pakan sebanyak 20 g/ekor/hari. Ransum yang digunakan adalah ransum dengan level protein 15, 18, 21% dengan penambahan vitamin Adan E, serta tanpa vitamin (kontrol). Peubah yang diamati adalah litter size, bobot badan lahir, bcbot badan sapih, mortalitas anak, produksi susu dan pertambahan bobot badan anak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 3x3 yaitu terdiri atas 3 perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (analisis of variance/ANOVA) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat protein ransum perlakuan (15, 18, dan 21%) yang dikombinasikan dengan vitamin A dan E serta tanpa vitamin (kontrol), tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata, terhadap litter size, bobot lahir anak, bobot sapih, pertambahan bobot badan anak, dan produksi susu. Tingkat mortalitas tertinggi terjadi pada interaksi penggunaan level protein 15 % dengan penambahan vitamin E.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTikus putihid
dc.subject.ddcVitamin Aid
dc.subject.ddcVitamin Eid
dc.subject.ddcProteinid
dc.titlePengaruh Penambahan Vitamin A dan E dalam Ransum yang Mengandung berbagai Level Protein terhadap Penampilan Reproduksi Tikus Putih (Rattus norvegicus)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordreproduksiid
dc.subject.keywordvitamin. A dan vitamin Eid
dc.subject.keywordtikus putih (Rgtt-us norvegicus )id
dc.subject.keywordProteinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record