dc.description.abstract | Peternakan merupakan salah satu sektor pertanian yang menjadi sumber utama
pemenuhan kebutuhan protein hewani. Oleh karena itu perlu adanya usaha
pengembangan di sektor tersebut. Banyak kendala yang umum terjadi dalam usaha
peternakan, khususnya pada usaha ternak mamalia iaiah sulitnya memperoleh
sumber pakan yang berkualitas baik untuk mendapatkan pertumbuhan ternak yang
cepat dan bereproduksi tinggi. Hal ini disebabkan, semakin terbatasnya ketersediaan
lahan untuk memproduksi bahan baku pakan yang berkualitas tinggi. Semua vitamin
yang diketahui esensial untuk pertumbuhan, hidup pokok dan kesehatan. Vitamin A
(alkohol dan aklehida) memegang peranan dalam kesuburan/fertilitas. Dalam
keadaan defisiensi vitamin A, spermatogenesis berhenti/ditahan pada level spermatid
(pada tikus); keadaan sebaliknya akan terjadi bila diberi vitamin A. Vitamin E
mempunyai peranan dalam fungsi reproduksi betina dan jantan, dalam pencegahan
berbagai bentuk degenerasi organ yang berhubungan dengan reproduksi. Pcrlu
diperhatikan bahwa status vitamin A juga sangat tergantung pada kecukupan
konsumsi protein.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan vitamin A dan
vitamin E terhadap reproduksi tikus putih dan untuk mengetahui pengaruh level
protein terhadap penampilan reproduksi tikus putih (Rattus norvegicus).
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 2003 bertempat di
labrotorium Ilmu Nutrisi Temak Potong dan Kerja. Temak yang digunakan sebanyak
36 ekor tikus putih, terdiri dari 9 ekor tikus jantan dan 27 ekor tikus putih betina.
Pemberian pakan sebanyak 20 g/ekor/hari. Ransum yang digunakan adalah ransum
dengan level protein 15, 18, 21% dengan penambahan vitamin Adan E, serta tanpa
vitamin (kontrol). Peubah yang diamati adalah litter size, bobot badan lahir, bcbot
badan sapih, mortalitas anak, produksi susu dan pertambahan bobot badan anak.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan pola faktorial 3x3 yaitu terdiri atas 3 perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (analisis of variance/ANOVA)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat protein ransum perlakuan (15, 18,
dan 21%) yang dikombinasikan dengan vitamin A dan E serta tanpa vitamin
(kontrol), tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata, terhadap litter size, bobot
lahir anak, bobot sapih, pertambahan bobot badan anak, dan produksi susu. Tingkat
mortalitas tertinggi terjadi pada interaksi penggunaan level protein 15 % dengan
penambahan vitamin E. | id |