Kajian Pengaruh Ekstrak Biomasa Kulit Buah Kakao Hasil Fermentasi dengan Kapang Pestalotiopsis guepinii terhadap Mikroorganisme Rumen dan Sel Tumor In Vitro
View/ Open
Date
2005Author
Komara, Oom
Amirroenas, Dwierra Evvyernie
Priosoeryanto, Bambang Pontjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kulit Buah Kakao (KBK) merupakan limbah pertanian yang berlimpah dan
berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan alternatif. Pemanfaatannya sebagai
sumber serat pengganti rumput melalui pengolahan secara fermentatif menggunakan
kapang Pestalotiopsis guepinii belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Secara in
vitro, kecernaan dan fermentabilitas biomasa tersebut di dalam rumen menunjukkan
pen urunan, sehingga pengkajian mengenai hal ini perlu dilakukan disamping
penelusuran potensi kapang tersebut sebagai penghasil obat antitumor atau anti
pertumbuhan sel. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sejauhmana hubungan
antara biomasa KBK yang mengandung senyawa bioaktif penghambat pertumbuhan
sel dengan penurunan kecernaan in vitro dalam rumen.
Penelitian ini menggunakan biomassa KBK hasil fermentasi dengan kapang
Pestalotiopsis guepinii yang diinkubasi selama 1, 3, dan 5 jam untuk mengetahui
pengarnhnya terhadap mikroorganisme rumen. Ekstrak biomasa KBK diuji
bioak tiitasnya dengan menggunakan larva udang laut Artemia Salina Leach.
Bersamaan dengan itu juga dilakukan penentuan konsentrasi ekstrak biomasa KBK
untuk digunakan pada pengujian potensi kapang sebagai obat. Pengujian lebih lanjut
ini menggunakan sel lestari tumor yaitu sel tumor K-562 (Chronic Myelogenous
Leukemia) dan sel tumor HeLa (Epithel Carcinoma Cervix). Peubah yang diamati
dalam penelitian ini adalah LC5o dari ekstrak biomasa KBK, rataan populasi bakteri
dan protozoa rumen akibat pengaruh biomasa KBK dan aktivitas penghambatan
ekstrak biomasa KBK terhadap pe1tumbuhan sel tumor.
Penentuan LC50 ekstrak biomasa KBK menggunakan program aplikasi
komputer SAS. Untuk pengujian biomasa KBK terhadap mikroba rumen digunakan
Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 2 x 3 dengan faktor A adalah pemberian
ransum (kontrol dan biomasa KBK) sedangkan faktor B adalah masa inkubasi (1, 3
dan 5 jam). Untuk menguji pengaruh ekstrak biomasa KBK terhadap sel tumor
dengan enam perlakuan yang terdiri dari 1 kontrol, dan 5 perlakuan tingkatan
kon sentrasi (25, 50, 75, 100 dan 125 ppm) digunakan Rancangan Acak Lngkap
dengan tiga kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan
sidik ragam (Analysis of Variancel ANOVA), diuji lanjut dengan uji kontras
ortogonal dan uji polinomial.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak biomasa KBK mempunyai LC50
sebesar 83,96 ppm. Penambahan biomasa KBK tidak berpengaruh nyata terhadap
rataan populasi bakteri rumen. Rataan populasi protozoa menunjukkan peningkatan
yang nyata (P<0,05). Perlakuan waktu inkubasi dan interaksi pakan dengan waktu
inkubasi tidak berpengaruh nyata terhadap rataan populasi mikroba rumen.
Pada pengujian terhadap sel tumor, ekstrak biomasa KBK sangat nyata (P<0,01)
menghambat pertumbuhan sel tumor. Pada sel K-562 aktivitas penghambatan
tertinggi dicapai pada konsentrasi 40,56 ppm (74,1 %), sedangkan untuk sel HeLa,
dicapai pada konsentrasi 40,27 ppm (63,9 %).