Persentase karkas, saluran pencernaan dan organ dalam kelinci jantan lepas sapih dengan subtitusi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum mengandung ampas teh Camellia sinensis
View/ Open
Date
2004Author
Dewyarsih, Natariana Triesi
Pratas, Rachjan G
Herman, Rachmat
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu limbah industri yang dapat dijadikan pakan alternatif adalah ampas teh. Berdasarkan analisis laboratorium, bahan ini mempunyai kadar protein dan serat kasar yang tinggi yaitu 27 % dan 20.39 %. Bahan ini dicobakan pada kelinci.
Penelitian telah dilakukan di Kandang B Laboratorium Ruminansia Kecil, Departemen Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan. Institut Peternakan Bogor. Pelaksanaannya mulai Juni - Agustus 2003. Jumlah temak adalah 30 ekor kelinci jantan lepas sapih dengan bobot hidup awal 315 18 gram. Tujuannya adalah untuk mempelajari level terbaik subtitusi tepung ikan dengan bungkil kedelai dalam ransum kelinci dengan penggunaan ampas teh dan konsentrat (jagung, dedak padi, pollard, minyak sayur, molasses, premix dan CaCO3) terhadap bobot potong, %tase karkas, saluran pencernaan, organ dalam dan konsumsi air minum.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah RI
10% bungkil kedelai, 0 % tepung ikan); R2 (7,5 % bungkil kedelai, 2,5 %
tepung ikan); R3 (5% bungkil kedelai, 5 % tepung ikan); R4 (2,5 % bungkil
kedelai, 7,5 % tepung ikan); dan R5 (0% bungkil kedelai, 10% tepung ikan).
Semua ransum penelitian mempunyai kadar ampas teh: 50%.
Hasil penelitian ini menunjukkan ransum perlakuan tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap bobot karkas, saluran pencernaan dan organ dalam. Hasil yang baik ditunjukkan oleh perlakuan RI yaitu pemberian 10% bungkil kedelai, karena tanpa pemberian tepung ikan dapat menghasilkan karkas 50 %. Berdasarkan hasil penelitian ini subtitusi antara bungkil kedelai dan tepung ikan tidak diperlukan karena tanpa pemberian tepung ikan bobot karkas yang dihasilkan selam 10 minggu penelitian mencapai 50%, selain itu harganya paling murah.