Show simple item record

dc.contributor.advisorDewi, Panca
dc.contributor.advisorAdbullah, Luki
dc.contributor.authorNurmawati, Ernita
dc.date.accessioned2023-10-31T00:58:52Z
dc.date.available2023-10-31T00:58:52Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129323
dc.description.abstractLeguminosa adalah salah satu jenis hijauan yang mempunyai kualitas paling baik diantara jenis hijauan yang lain karena kaya akan protein, Ca dan P. Persaingan penggunaan lahan dengan tanaman pangan membuat hijauan makanan ternak ditanam pada lahan marjinal yang miskin unsur hara. C. odorata adalah salah satu gulma yang kandungan P dan N cukup tinggi serta mengandung lignin, ADF dan selulosa yang rendah sehingga mudah terdekomposisi dan lebih cepat mensuplai unsur hara. Pemberian C. odorata dengan cara pemulsaan ini diharapkan dapat menjadi pengganti pupuk kimia yang semakin mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian C. xlorata sebagai mulsa terhadap serapan N, pembentukkan bintil akar dan produksi protein; mengetahui respon leguminosa pakan terhadap pertumbuhan dan produksi eguminosa pakan, dan mendapatkan informasi spesies leguminosa pakan yang paling efisien dalam memanfaatkan mulsa C.. odorata. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancang Acak Lengkap berpola faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu mulsa dan jenis legum dengan tiga langan. Faktor pertama adalah mulsa terdiri dari tiga perlakuan yaitu 0%, 3% dan 6%. Faktor kedua adalah jenis legum terdiri dari tiga jenis yaitu Calopogonium mucimoides, Centrocema pubescens, dan Pueraria javanica. Penambahan mulsa C. odorata tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, berat kering akar, jumlah binti akar dan berat kering binti akar. Penambahan mulsa dengan level 3% dan 6% mampu meningkatkan jumlah daun sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi 21,52% dan 38.24% dari kontrol. Penambahan mulsa pada level 3% dan 6% juga sangat nyata (P<0.01) meningkatkan berat kering tajuk berturut-turut sebesar 34,33% dan 54,42% dari kontrol. Pada level 3% penambahan mulsa nyata (P<0,05) meningkatkan bintil akar aktif sebesar 67,85% dan meningkatkan serapan N tajuk dan produksi protein sebesar 47,06% dan 4,22% dari kontrol sedangkan pada level 6% sangat nyata (P<0,01) meningkatkan bintil akar aktif lebih tinggi 84,52% daripada kontrol tetapi belum mampu memperbaiki serapan N tajuk dan produksi protein. Pada leguminosa C. pubescens dan P. Javanica terjadi peningkatan pada beberapa peubah yang lebih baik dibandingkan C. mucunoides jika dilakukan emulsaan. Hal ini berarti kedua tanaman tersebut dapat direkomendasikan sebagai tanaman yang lebih efektif dalam memanfaatkan mulsa C. odorata.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcPeternakan; nutrisi dan pakan ternakid
dc.titleRespon pemulsaan chromolaena odorata terhadap pertumbuhan, produktivitas dan pembentukan bintil akar pada tiga jenis tanaman leguminosaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordChromofaena odorata; Cafopogonium mucunoides; Centrocema pubescens; Puerariajavanica; bintil akar; nitrogen; mulsaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record