Stabilitas Sediaan Suplemen Omega-3 Minyak Ikan Mata Tuna (Thunnus sp.) dan Astaxanthin Udang (L.vannamei).
Abstract
Minyak ikan merupakan sumber gizi penting asam lemak tak jenuh ganda
atau long-chain polyunsaturated fatty acids (LCPUFA), khususnya
eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5 n-3) dan docosahexaenoic acid (DHA, C22:6
n-3) bagi kesehatan manusia. Mata tuna memiliki kandungan DHA yang tinggi dan
unggul dibandingkan minyak dari jenis ikan yang lain. PUFA tinggi tersebut
menyebabkan minyak mata tuna rentan mengalami kerusakan oksidatif.
Astaxanthin sebagai pigmen karotenoid diketahui memiliki aktivitas antioksidan
kuat, dan mampu menghambat peroksidasi lipid penyebab kerusakan oksidatif.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan perlakuan pemurnian terbaik dalam
mereduksi bilangan peroksida minyak mata tuna (Thunnus sp.); (2) menentukan
aktivitas antioksidan astaxanthin dan konsentrasi terbaik astaxanthin udang (L.
vannamei) terhadap minyak ikan mata tuna (Thunnus sp.) selama penyimpanan; (3)
menentukan karakteristik mikrokapsul terpilih sediaan minyak ikan mata tuna dan
astaxanthin udang (L. vannamei).
Penelitian ini terdiri dari empat tahap: 1) ekstraksi menggunakan metode cold
centrifuge separation dan pemurnian minyak ikan menggunakan metode bleaching
magnesol XL; 2) ekstraksi astaxanthin udang menggunakan metode enzimatik; 3)
formulasi dan stabilisasi minyak ikan selama penyimpanan menggunakan metode
schaal oven test; dan 4) Mikroenkapsulasi dan kapsulasi menggunakan metode
spray drying dan enkapsulasi manual. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap faktorial (RALF) dengan analisis ragam atau analysis of variance
(ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemurnian dengan perlakuan netralisasi NaOH 16°Be dan bleaching
magnesol 5% merupakan perlakuan terbaik dengan nilai bilangan peroksida adalah
4,12±0,82 meq/kg; FFA 0,33±0,08%, P-anV 2,83±0,22 meq/kg, dan totoks 11,08
±1,62 meq/kg. Semua parameter uji oksidatif telah memenuhi yang dipersyaratkan
CODEX 2017. Aktivitas antioksidan astaxanthin udang teruji sangat kuat dengan
IC50 14,14 ppm menggunakan metode 2,2'-azinobis 3-ethylbenzothiazoline-
6sulfonic acid (ABTS). P3 (0,6% astaxanthin) merupakan konsentrasi terbaik
terhadap stabilitas minyak mata tuna berdasarkan nilai asam lemak bebas, bilangan
peroksida, bilangan anisidin, total oksidasi dengan nilai terkecil selama 60 hari
masa penyimpanan. Mikrokapsul terpilih adalah P3 dengan nilai efisiensi
enkapsulasi 91,76±0,02%, kadar air 30±0,01% dan rendemen 23,47±0,27%;
memiliki karakteristik bentuk bulat (spherical) sempurna dengan permukaan halus,
ukuran dan nilai distribusi partikel berurutan adalah 2,914±1,49 μm dan 50,99%.
Proporsi omega-3, EPA dan DHA minyak ikan dan mikrokapsul berturut-turut
adalah (8,00;30,19%) dan (6,04;20,09%).
Collections
- MT - Fisheries [2948]